Gaza, 25 Muharram 1436/18 November, 2014 (MINA) – Abu Ali Musthafa, Sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina (Popular Front for The Liberation Of Palestine/ PFLP) menyatakan bahwa perlawanan yang dilakukan oleh warga Palestina di Al-Quds merupakan sebuah hal normal dalam sebuah penjajahan.
“Tindakan represif yang bertujuan untuk mengusir pemukim dan penjajah yang menodai tanah kami, dan tindakan ini merupakan sebuah aksi heroik dan respon yang normal terhadap kekejaman penjajah,” kata Abu Ali Musthafa dalam siaran pers yang dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Abu Ali Musthafa juga mengucapkan selamat kepada para pahlawan Palestina yang telah melakukan perlawanan terhadap para penjajah Israel di Al-Quds.
“Kami Brigade Abu Ali Musthafa, sayap militer Front Popular untuk Pembebasan Palestina mengucapkan selamat atas aksi heroik yang dilakukan oleh teman-teman dari PFLP, Al-Syahid Ghassan dan Uday Abu Jamal dari Jabal Al-Makbar di Al-Quds pagi ini,” ujar pernyataan tersebut.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Abu Ali Musthafa juga menyerukan persatuan dan kesatuan rakyat Palestina serta melakukan berbagai upaya untuk menyatukan perlawanan melawan penjajah Israel dan pemukim ilegal Yahudi di Palestina.
“Kami menyerukan untuk pengembangan dan penyatuan semua upaya menuju perlawanan terpadu dan meningkatkan konfrontasi melawan penjajah dan kawanan pemukim, tidak ada tempat bagi mereka di tanah kami,” serunya.
PFLP merupakan salah satu gerakan di Palestina selain, Hamas, Fatah dan Jihad Islami. Dengan mengusung ideologi nasionalis kebangsaan, PFLP banyak melakukan aksi-aksi serangan yang menewaskan penjajah Israel dan para pemukim ilegal Yahudi.
Sebelumnya, sayap militer PFLP bernama Brigade Elang Merah (Red Eagles Brigades) namun kemudian dirubah menjadi Abu Ali Musthafa yang merupakan nama dari salah satu pemimpin mereka yang syahid pada 2001 saat intifadhah Al-Aqsha berkecamuk.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Aksi heroik mereka yang paling terkenal adalah pembunuhan terhadap Menteri Pariwisata Israel Rehavam Zeevi, seorang politisi sayap kanan Israel dan merupakan satu-satunya politisi Israel yang berhasil dibunuh pada Intifadhah Al-Aqsha, 17 Oktober 2001 lalu.
Searangkaian aksi lainnya adalah bom bunuh diri di Karnei Shomron, Tepi Barat 16 februari 2002 menewaskan tiga orang Israel. Bom bunuh diri di sebuah stasiun bus di Israel, pada Desember 2003 menewaskan empat pemukim ilegal Israel dan banyak lagi aksi-aksi mereka dalam rangka mengusir para penjajah Israel tersebut. (L/K01/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)