Furqon Al-Hanif: Tiga Ibrah dari Gerhana Bulan

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ada tiga pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa . Demikian dikatakan khatib sholat gerhana, Furqon Al-Hanif, LC., yang dilaksanakan di Masjid An-Nubuwah Kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (28/7).

Ia menjelaskan, yang pertama, peristiwa ini mengingatkan manusia bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Allah, baik bulan, matahari atau benda langit lainnya.

Kerena menurutnya, benda-benda tersebut juga adalah makhluk Allah dan gerhana sebagai wujud pengabdian kepada sang pencipta. Dan manusia seharusnya mencontoh sikap langit ini dalam ketaatan kepada Allah.

“Ini menunjukan bahwa bulan dan matahari pun tunduk kepada Allah. Kedudukannya sama dengan kita, beribadah dan memohon ampunan kepada Allah,” ujarnya.

Kemudian yang kedua menurut Furqon, peristiwa ini seharusnya menyadarkan manusia tentang tugas yang Allah berikan kepada mereka sebagai makhluk yang hidup di dunia yakni beribadah.

“Sebagaimana firman Allah yang artinya “Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku”,” katanya.

Adapun ibrah ketiga yang bisa diambil dari peristiwa gerhana bulan menurut Furqon, sebagai peringatan bahwa hari akhir semakin dekat.

Karena menurutnya, salah satu tanda datang hari qiamat adalah sering dijumpainya gerhana bulan dan matahari.

“Ini teguran bagi kita untuk tidak lalai atau abai dengan perintah-perintah Allah,” katanya.

Oleh karena itu ia mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk terus meningkatkan ketaqwaan dan memperbanyak ibadah. Seringan-ringannya berdzikir kepada Allah dan bersedekah.

“Mari perbanyak ibadah dan mengingat Allah dengan mengucap takbir, tahlil dan kalimat dzikir lainnya,” katanya. (L/ism/RS3).

Mi’raj News Agency (MINA).