GAO: Penghapusan Turki dari Program F-35 Ganggu Proses Produksi

Washington, MINA – Kantor Akuntabilitas Pemeritah (GAO Amerika Serikat memperingatkan Selasa (13/5) bahwa keputusan mengeluarkan dari program produksi pesawat tempur canggih F-35 kemungkinan akan menambah kerumitan pada proses produksinya.

GAO mengatakan, meskipun program telah membuat kemajuan dalam menurunkan harga dan meningkatkan produksi, namun sekitar 7.000 dari lebih dari 10.000 proses utama kontraktor badan pesawat tidak memenuhi standar desain yang telah ditentukan untuk memastikan kualitas produk dan mereka terus mengalami kekurangan pasokan yang kemungkinan akan diperburuk dengan penghapusan Turki.

Menurut GAO, keputusan pemerintah Trump pada Juli 2019 untuk mengeluarkan Turki dari karena Turki memakai  sistem pertahanan udara Rusia yang kemampuannya rentan terhadap F-35, kemungkinan akan menambah risiko produksi, demikian Anadolu Agency melaporkan, Rabu (13/5).

“Program ini telah mengidentifikasi sumber-sumber baru untuk 1.005 bagian yang diproduksi oleh pemasok Turki, tetapi program ini menilai pengaruh 15 bagian utama yang saat ini tidak diproduksi pada tingkat produksi yang dibutuhkan,” ujar lembaga pengawas itu.

GAO mengutip data dari Badan Manajemen Kontrak Pertahanan Pentagon yang mengatakan pada saat pemindahan ke Turki, program itu menghadapi peningkatan pengiriman suku cadang pesawat yang terlambat dan kekurangan suku cadang.

Lebih lanjut disebutkan bahwa risiko tetap ada dengan rencana Pemerintah AS beralih ke pemasok alternatif, antara lain beberapa pemasok suku cadang baru ini tidak akan berproduksi pada tingkat yang diperlukan sampai tahun depan, karena sekitar 10 persen dari mereka masih baru dan belum terbiasa dengan program F-35.

“Perwakilan kontraktor Airframe menyatakan akan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mendukung para pemasok baru ini, dengan tenggang waktu bergantung pada beberapa faktor, seperti kompleksitas bagian, kuantitas dan kematangan produksi pemasok,” ungkap GAO.

Lembaga itu mengutip peringatan dari seorang pejabat program F-35 mengatakan bahwa tidak jelas bagaimana harga dari pemasok alternatif akan dibandingkan dengan yang dari Turki, tetapi pejabat itu mencatat bahwa sumber alternatif bisa lebih mahal.

Akuisisi Turki atas sistem pertahanan udara Rusia S-400 mendorong AS untuk menghapus Turki dari program F-35 pada Juli.

AS berpendapat sistem itu dapat digunakan oleh Rusia secara diam-diam mendapatkan rincian rahasia pada jet dan tidak sesuai dengan sistem NATO.

Turki bersikeras bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi itu. (T/R3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.