Dunia dikejutkan dengan peristiwa peretasan alat komunikasi milik pejuang Hezbollah Lebanon.
Israel, yang memiliki sejarah panjang dalam peperangan dengan Hezbollah, diduga berhasil meretas pager milik pejuang tersebut, bahkan hingga mampu meledakkannya.
Insiden ini menjadi perhatian bagi banyak pihak dan menimbulkan pertanyaan besar. Seberapa aman alat komunikasi yang kita gunakan sehari-hari, terutama handphone, dari ancaman peretas?
Peretasan Alat Komunikasi Hezbollah oleh Israel
Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah
Dalam perseteruan yang berlangsung lama antara pejuang Hezbollah dan Israel, alat komunikasi menjadi salah satu faktor penting dalam strategi militer.
Pager, yang oleh banyak orang mungkin dianggap teknologi kuno, ternyata masih digunakan oleh sejumlah kelompok pejuang, termasuk Hezbollah, karena kemampuannya dalam mengirimkan pesan singkat secara lebih aman di wilayah yang minim jaringan komunikasi modern.
Namun, pada peristiwa terbaru, Israel berhasil meretas sistem komunikasi pager tersebut dan menggunakannya untuk melumpuhkan para pejuang Hezbollah.
Selain mengambil alih kendali komunikasi, Israel diduga menanam perangkat ledak yang dapat diaktifkan melalui pager tersebut.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Ini adalah perkembangan signifikan yang menunjukkan betapa rentannya alat komunikasi, meskipun dianggap sederhana, terhadap ancaman peretasan modern.
Ancaman Peretasan pada Handphone, Seberapa Aman Kita?
Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan alat komunikasi yang kita gunakan sehari-hari, yaitu handphone.
Meskipun perangkat ini lebih modern daripada pager, bukan berarti ia bebas dari ancaman peretas.
Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis
Pada kenyataannya, smartphone adalah salah satu target utama bagi para peretas karena keunggulannya dalam menyimpan berbagai informasi pribadi hingga akses ke berbagai layanan digital.
Berikut ini beberapa ancaman yang dapat mengintai pengguna handphone:
1. Malware
Peretas seringkali menyusupkan malware melalui aplikasi atau link yang diakses pengguna.
Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global
Malware ini bisa mengumpulkan data pribadi, memata-matai aktivitas, hingga mengambil alih kendali perangkat tanpa sepengetahuan pengguna.
2. Phishing
Teknik ini sangat umum digunakan untuk menipu pengguna agar memberikan informasi sensitif, seperti password atau data perbankan.
Phishing bisa datang melalui pesan singkat, email, atau bahkan panggilan telepon yang tampak resmi.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
3. Ransomware
Ini adalah jenis serangan di mana peretas mengunci akses ke handphone dan meminta tebusan untuk mengembalikan data.
Serangan ransomware semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menargetkan perangkat pribadi dan korporasi.
4. Serangan Jaringan
Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina
Peretas dapat mengeksploitasi jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman untuk mencuri data yang dikirimkan dari handphone, termasuk informasi login dan kata sandi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati saat menggunakan jaringan yang tidak terenkripsi.
5. Spyware
Beberapa perangkat lunak spyware mampu merekam setiap aktivitas pengguna, mulai dari percakapan hingga lokasi, tanpa disadari.
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Spyware bisa disisipkan melalui aplikasi yang terinstal di handphone atau tautan yang diakses pengguna.
Cara Mudah Amankan Handphone dari Peretasan
Menghadapi berbagai ancaman ini, penting bagi kita untuk melakukan upaya pencegahan agar handphone tetap aman. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Gunakan Aplikasi dari Sumber Resmi
Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina
Pastikan hanya mengunduh aplikasi dari toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.
Hindari menginstal aplikasi dari sumber yang tidak jelas, karena bisa jadi aplikasi tersebut sudah disisipi malware.
2. Perbarui Sistem Operasi Secara Berkala
Sistem operasi yang diperbarui akan mendapatkan patch keamanan terbaru yang melindungi dari kerentanan yang telah ditemukan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Jangan menunda pembaruan perangkat lunak handphone.
3. Gunakan Autentikasi Ganda
Autentikasi dua faktor (two-factor authentication) memberikan lapisan keamanan tambahan di mana pengguna harus memasukkan kode yang dikirimkan ke handphone selain memasukkan password. Langkah ini membuat peretasan akun menjadi lebih sulit.
4. Hindari Jaringan Wi-Fi Publik yang Tidak Aman
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam, tak Ada Jejak Yahudi Sedikit Pun
Jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak terenkripsi, sehingga memudahkan peretas untuk mencuri data.
Jika terpaksa menggunakan Wi-Fi publik, pastikan untuk menggunakan VPN agar data lebih aman.
5. Aktifkan Enkripsi Handphone
Enkripsi pada handphone akan memastikan data di perangkat tetap aman meskipun jatuh ke tangan yang salah.
Banyak handphone modern yang sudah menyediakan opsi ini dalam pengaturan keamanan.
Peretasan yang terjadi pada pager milik Hezbollah oleh Israel menjadi pengingat betapa canggihnya teknologi peretasan di era modern.
Meskipun kita tidak berada dalam situasi peperangan, ancaman peretasan terhadap perangkat pribadi seperti handphone tetap nyata.
Dengan kemajuan teknologi, peretas semakin memiliki alat dan metode yang beragam untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem komunikasi.
Oleh karenanya, menjaga keamanan perangkat, selalu waspada terhadap ancaman digital, dan mengambil langkah-langkah pencegahan adalah hal yang sangat penting.
Kita mungkin tidak bisa menghindari semua serangan siber, tetapi dengan menerapkan kebiasaan yang tepat, risiko dapat diminimalkan secara signifikan. []
Mi’raj News Agency (MINA)