Jakarta, MINA – Saat ini geliat komunitas dan model bisnis berbasis teknologi yang membangun platform bagi dunia pendidikan semakin besar.
Sulasmo Sudharno, CEO Aksaramaya mengatakan, teknologi dapat membantu peserta didik dalam belajar berbagai hal secara luas, menjadikan kegiatan belajar menjadi lebih personal dan dilakukan secara mandiri, serta tidak terpaku pada medium-medium yang klasik seperti buku teks, alat peraga, dan sebagainya.
“Alternatif buku dalam bentuk digital inilah yang kami tawarkan melalui Aksaramaya,” kata pengembang iLibrary, aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial pertama di Indonesia, itu dalam diskusi Sesi BERBAGI (Bersama Bahas Pendidikan Bagi Negeri) “Integrasi Teknologi untuk Kemajuan Pendidikan” di Jakarta, Sabtu (24/11).
Diskusi santai dan interaktif yang digelar Endless Indonesia, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi, bekerja sama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) ini juga menghadirkan narasumber Wilita Putrinda (Inibudi.org), Rizky Muhammad (Youth Manual), dan dipandu oleh moderator Novita Angie.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Wilita Putrinda penggagas Inibudi.org, penyedia konten pendidikan dalam bentuk video pembelajaran, menjelaskan, salah satu masalah besar di dunia pendidikan di Indonesia adalah kurangnya fasilitas dan kesempatan untuk mengadaptasi serta mempraktikkan materi pelajaran atau bekal pendidikan dalam konteks nyata di lapangan.
Peluang ini merupakan salah satu hal yang dapat diisi oleh para pegiat dan komunitas pendidikan dengan menciptakan inovasi pada berbagai macam platform, dengan memanfaatkan teknologi.
“Kami di Inibudi.org mencoba membuka wawasan pelajar dan pemuda melalui konten pembelajaran digital dan video-video tentang berbagai profesi di dunia kerja,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Rizky Muhammad penggagas Youthmanual.com, platform persiapan kuliah dan karier online berbasis data, mengungkapkan, terdapat kesempatan yang begitu besar bagi berbagai pihak di bidang pendidikan untuk bekerjasama dalam membuka peluang, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja dan memberikan layanan publik yang lebih efektif – dengan bantuan teknologi, seperti yang dilakukan oleh Youthmanual.com.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Novita Angie menutup sesi dengan menegaskan, berbagai pihak dapat berbagi pengetahuan secara cepat dan tepat kepada mereka yang membutuhkan, mewujudkan kolaborasi antara komunitas, sektor swasta dan pemerintah, serta mengambil langkah-langkah inovatif lainnya demi pembelajaran yang lebih baik.
Para narasumber sepakat bahwa pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan harus selaras dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Teknologi perlu digunakan secara piawai sebagai alat bantu, untuk mengelola berbagai informasi dan khazanah pengetahuan, serta untuk saling terkoneksi satu sama lain secara lebih erat.
Peran guru juga harus semakin kokoh, bukan sebagai figur yang tergantikan oleh teknologi, namun tetap sebagai pendidik sejati.
Pemanfaatan teknologi akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dibekali dengan keterampilan kognisi dan berpikir tingkat tinggi, keterampilan interpersonal, kolaborasi dan sosioemosional yang baik, serta adaptasi yang positif.(L/R01/P2)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mi’raj News Agency (MINA)