Gencatan Senjata Berlaku, Tapi Tidak Ada Warga Ghouta yang Pergi

Salah satu sudut dari kota , pinggiran Damaskus. (Foto: dok Alshahid)

Ghouta Timur, MINA – lima jam setiap hari sudah berlaku di Ghouta Timur selama empat hari oleh Rusia, tapi tidak ada warga yang meninggalkan wilayah oposisi yang terblokade itu.

TV Al-Ikhbariya yang dikelola Pemerintah Suriah melaporkan, kelompok oposisi menembaki titik persimpangan ke Ghouta untuk mencegah orang-orang pergi mengikuti koridor kemanusiaan, demikian Nahar Net melaporkan.

Waktu jeda yang diperintahkan Rusia terjadi setelah sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata 30 hari secara nasional gagal untuk dipegang.

Sementara pengeboman udara tanpa henti terhadap Ghouta Timur yang menampung sekitar 400.000 warga sipil agak mereda.

Sejak 2013, Ghouta Timur dikepung oleh pasukan Pemerintah Suriah untuk memaksa kelompok oposisi pergi dari daerah pinggiran ibu kota Damaskus tersebut.

Organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) dan Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets) melaporkan, serangan udara Jumat (2/3) terjadi di pinggiran Zamalka, Douma dan Hazzeh.

White Helmets melaporkan, korban tewas warga sipil oleh serangan tanpa henti pasukan Pemerintah Suriah sejak 18 Februari sudah mencapai 674 jiwa, lebih 2.500 lainnya terluka. (T/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)