Gencatan Senjata di Ghouta, Pasukan Pemerintah dan Oposisi Bentrok

Serangan udara di yang terkepung di pinggiran Damaskus, Suriah. (Gambar: Video Al Jazeera)

Ghouta Timur, MINA – Meski ada hasil dari resolusi Dewan Keamanan PBB sejak dua hari lalu, pasukan Pemerintah Suriah tetap bentrok dengan oposisi di pinggiran Ghouta Timur, dekat ibu kota Damaskus.

Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, sejak Rabu (28/2) pagi, dalam usaha kedua pihak untuk menerapkan gencatan senjata di daerah terkepung tersebut, Pasukan Presiden Suriah Bashar Al-Assad telah dikepung dalam pertempuran “sengit” dengan oposisi yang menguasai daerah tersebut sejak 2013.

“Jeda kemanusiaan” lima jam sehari bertujuan mengevakuasi korban terluka di Ghouta Timur, mengizinkan konvoi kemanusiaan mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada sekitar 400.000 orang yang terjebak di dalamnya.

Upaya pertama untuk menerapkan gencatan senjata pada Selasa tidak berhasil, karena pengemboman udara dan tembakan artileri menewaskan setidaknya empat orang dan melukai puluhan lainnya.

Warga di daerah kantong tersebut mengatakan bahwa pesawat tempur pemerintah meluncurkan beberapa serangan pada Rabu dini hari. Serangan paling hebat telah dilakukan di tiga wilayah seperti Douma, Misraba dan Harasta di dekat garis depan.

“Tidak ada evakuasi apapun – tidak ada medis, tidak ada kemanusiaan, tidak ada apa-apa. Rezim telah meluncurkan permainan psikologis – itu saja,” kata seorang penduduk di dalam Ghouta Timur kepada Al Jazeera. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.