Gerakan Perlawanan di Gaza Peringati Satu Tahun Pertempuran “Pedang Al-Quds”

Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza memperingati satu tahun pertempuran “”, Selasa (10/5).

Salah satu Pimpinan Hamas, Ismail Radwan, mengatakan pertempuran Pedang Al-Quds merupakan tonggak sejarah konflik dengan pendudukan, dan itu adalah titik balik menghadapi arogansi Israel. Seperti dilaporkan Quds Press.

“Pertempuran itu terjadi sebagai tanggapan atas seruan orang-orang Yerusalem, dan sebagai penolakan terhadap pelanggaran pendudukan terhadap kota suci dan Masjidil Aqsa,” ujarnya.

“Ini mewakili kemenangan nyata atas entitas Zionis, dan kesatuan situasi antara Gaza dan Yerusalem terbukti,” ujar Radwan.

Ia menekankan, Pedang Al-Quds dapat mengalahkan proyek Zionis, dan “Kami tidak akan mundur dari apa yang telah dicapai pada pertempuran sebelumnya”.

Dia menunjukkan, kota Al-Quds sejak dulu, kini dan mendatang akan tetap menjadi kota Arab dan Islam, terlepas dari semua upaya pendudukan untuk membagi ruang dan waktu.

“Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melakukan tindakan bodoh dengan menyerang Masjidil Aqsa. Apa pun yang mereka lakukan terhadap orang-orang kami atau kesucian tempat kami, kami dalam keadaan siap ,” lanjutnya.

Pertempuran Pedang Al-Quds merupakan bukti perlawanan bersenjata dengan roket-roket terkini dari Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan pendudukan terhadap jamaah di Masjidil Aqsa.

Pertempuran dimulai 10 Mei 2021, setelah eskalasi otoritas terhadap penduduk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem yang diduduki.

Selama pertempuran yang berlangsung selama 11 hari, 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita terbunuh, sementara 1.910 lainnya terluka.

Dalam aksi perlawanan, faksi-faksi di Gaza telah menembakkan lebih dari 4.000 rudal ke kota-kota di wilayah selatan dan tengah Israel, menewaskan 14 orang Israel dan melukai sekitar 330 lainnya. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.