GEREJA-GEREJA DI KANADA TOLAK MENINGKATNYA ISLAMOPHOBIA

islamophobiaslamophobiaOttawa, 12 Muharram 1437/25 Oktober 2015 (MINA) – Berbagai   dan kelompok agama di Kanada,menyerukan kepada semua warga negara itu, termasuk media dan politisi, untuk mengambil sikap terhadap meningkatnya .

“Quaker tercengang atas diskriminasi dan kefanatikan yang kita lihat menargetkan agama Islam di Kanada,” kata surat yang diterbitkan oleh  Komite Layanan Sahabat di Kanada (Quaker). Demikian yang diberitakan Onislam dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Surat yang berisi seruan kepada semua warga Kanada untuk melawan Islamophobia ditandatangani oleh seorang pimpinan Quaker, Lana Robinson dan petugas pemimpin Rapat Tahunan Sahabat Masyarakat Agama di Kanada (Quaker).

“Kita tidak bisa membantu, tetapi berfikir bahwa retorika politik sangat memecahbelah dan berbahaya karena menjadi pemicu permusuhan yang makin berkembang saat ini. Kami adalah saksi untuk pengkambinghitaman Muslim, yang mengalihkan perhatian dari banyak isu signifikan yang dihadapi bangsa ini,” tulis Robinson.

Dalam pernyataan tersebut juga diminta, agar politisi dan media  mengambil sikap menolak terhadap Islamophobia, kebencian, rasisme dan ketidakadilan.

Pernyataan itu menegaskan perlunya Kanada mempertahankan dan memperkuat identitas multikultural, perlu meningkatkan inisiatif dialog  antar budaya dan berbagi informasi yang akurat tentang masing-masing kelompok masyarakat Kanada agar memiliki saling pemahaman.

“Seperti orang Kristen dan Yahudi, sebagian besar umat Islam hidup dengan kepercayaan yang berasal dari Ibrahim, yang menghormati perdamaian, cinta, dan komitmen kepada Tuhan dan penciptanya,” demikian pernyataan tu selanjutnya.

Pernyataan itu juga mengungkapkan dukungan mereka terhadap Muslimah yang mengenakan jilbab, niqab atau burqa.

“Kami menyadari, niqab yang dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim di Kanada selama puluhan tahun dan itu bukan hal yang baru atau ancaman,” tegasnya.

Dukungan

Pada 9 Oktober lalu, Pdt Susan C. Johnson, Uskup Gereja Penginjilan Lutheran di Kanada, menulis surat kepada anggota Gereja Evangelical Lutheran mengungkapkan keprihatinan tentang wacana di dalam negeri tentang niqab.

Pihaknya merasa terganggu perdebatan nasional tentang hak perempuan Muslim di Kanada untuk memilih mengenakan niqab.

“Pada kali wacana, terutama online, telah menghina, berprasangka, dan ditandai dengan kecurigaan atau menakut-nakuti di tengah-tengah kita. Retorika seperti memiliki konsekuensi,” tegasnya.

Pihaknya mengatakan perdebatan tersebut adalah hak individu manusia itu sendiri yang martabat dan haknya harus dihormati dan dilindungi.

“Piagam Hak Asasi dan Kebebasan Kanada, kebebasan hati nurani dan kebebasan beragama adalah yang pertama di antara hak-hak dasar dari penduduk negeri ini. Sebagai orang Kristen, kita tidak mencari kebebasan beragama yang ditolak kepada orang lain. Sebaliknya, kami mendukung masyarakat yang inklusif, terbuka untuk semua, “kata Rev, Johnson.

Pendeta Susan C. Johnson juga menyerukan lebih besar pertemuan antarbudaya dan antaragama di antara Kanada.

“Salah satu cara stereotip negatif menantang orang lain dari siapa kita berbeda adalah untuk mengenal mereka secara pribadi, daripada mengandalkan karikatur yang kadang-kadang dihasilkan oleh motif tersembunyi,” tulisnya.

“Karena itu saya juga mendorong semua orang untuk mencari peluang untuk bertemu untuk diri mereka sendiri, tetangga mereka dari agama dan budaya lain, untuk melakukannya dalam semangat keterbukaan dan sambutan, dan pengakuan dari kemanusiaan kita.”

Pada 13 Oktober th, Pendeta Jordan Cantwell, Moderator PErsatuan Gereja Kanada menulis surat kepada anggota Persatuan Gereja mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya Islamophobia.

“Saya menulis kepada Anda hari ini karena saya sangat terganggu dengan apa yang saya dengar dari Kanada sekitar pertanyaan tentang hak perempuan Muslim di Kanada untuk memakai niqab,” tulis Pendeta Jordan Cantwell.

“Saya mendorong Anda, para pemimpin politik kita, dan semua orang yang berkehendak baik untuk menantang prasangka dan Islamophobia yang meningkat di negara kita,” tambah Pendeta Cantwell.

“Dan saya mendorong kita semua melakukan upaya untuk mengenal saudara Muslim dan saudara-saudara. Prasangka dan ketakutan berkembang di mana ada ketidaktahuan dan kesalahpahaman,” imbuhnya.(T/P004/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0