Kairo, 9 Jumadil Awwal 1438/6 Februari 2017 (MINA) – Grand Syeikh Al Azhar Prof. Dr. Ahmed Mohammad Ahmed Al Tayyeb mengungkapkan penghargaannya atas langkah Indonesia dan Menteri Luar Negeri RI selama ini untuk mendukung Myanmar menyelesaikan masalah Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine melalui pendekatan yang inklusif.
“Indonesia dan Al Azhar akan kerja sama untuk lakukan dialog antaragama dan antarkomunitas menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai,” demikian disampaikan Menlu RI Retno Lestari Priansari Marsudi setelah bertemu dengan Syeikh Al Tayyeb di Kompleks Al Azhar Kairo, Mesir.
Dalam pertemuan pada hari Ahad (5/1) itu, Menlu RI dan Al Tayyeb sependapat mengenai banyaknya tantangan yang dihadapi dunia Islam saat ini. Menghadapi situasi ini dibutuhkan kerja sama erat semua unsur di dunia Islam, guna mendorong terciptanya kondisi kondusif bagi perdamaian, stabilitas dan pembangunan yang inklusif tidak saja di negara-negara Islam, tapi juga di dunia.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung upaya konstruktif bagi terciptanya harmoni, perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan dunia,” tutur Retno, sebagaimana Kemenlu melaporkan dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Selain situasi di dunia Islam, Grand Syeikh Al Azhar memberikan perhatian terkait keadaan Muslim Rohingya di Myanmar. Grand Syeikh Al Azhar menyampaikan bahwa situasi di Negara Bagian Rakhine sangat kompleks dan tidak akan dapat diselesaikan hanya dengan memberi fokus kepada kepentingan komunitas tertentu atau melalui teriakan-teriakan moral tanpa langkah konkrit (megaphone diplomasi).
Lebih lanjut ditekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi baik di Myanmar maupun bagi komunitas internasional yang ingin membantu. Al Azhar siap untuk bekerja sama dengan Indonesia, Myanmar dan negara lainnya membantu membuat situasi di Negara Bagian Rakhine lebih baik.
Dalam pertemuan itu, secara khusus Menteri Retno menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Al Azhar kepada sekitar 3.500 mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Al Azhar.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Retno juga meminta perhatian Al Tayyeb terhadap perlindungan keamanan bagi para mahasiswa Indonesia mengingat terjadinya beberapa tindakan kriminal yang menimpa mahasiswa Indonesia. Dalam kaitan ini Grand Syeikh Al Azhar berjanji akan memperhatikan masalah itu dan berkoordinasi dengan otoritas keamanan. (L/RE1/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan