Jakarta, MINA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan secara simbolis meresmikan penamaan Stasiun Sisingamangaraja menjadi Stasiun ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) MRT Jakarta, Rabu (10/4).
Anies didampingi Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir, dan Direktur Utama PT. MRT Jakarta William Sabandar.
Peresmian yang dihadiri oleh perwakilan tetap negara-negara ASEAN ini berlangsung di area peron Stasiun ASEAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Anies menyampaikan, penamaan Stasiun ASEAN sebagai bagian dari ikhtiar pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat Jakarta semakin kokoh.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Alhamdulillah, kita mendapat kehormatan, Wakil Menteri Luar Negeri RI, dan Sekretaris Jenderal ASEAN hadir dalam peresmian penamaan stasiun di lokasi ini, dengan nama Stasiun ASEAN. Jakarta bukan hanya Ibu Kota Indonesia, (tapi) juga ASEAN. Banyak pertemuan kerja sama Asia Tenggara yang punya potensi untuk diselenggarakan di Jakarta,” jelasnya.
Ia berharap, melalui penamaan ini dapat menguatkan komitmen Indonesia berperan di level regional, dan mengingatkan komitmen masyarakat Jakarta untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi masyarakat Asia Tenggara, yang mayoritas pertemuannya diselenggarakan di Jakarta.
Stasiun ini terletak di depan atau tepat di sebelah barat Gedung Sekretariat ASEAN. Desain stasiun juga mengangkat tema ASEAN, yang mana multikultural menunjukkan persatuan dalam keberagaman, dengan unsur warna coklat alam dan gradasi abu-abu.
Selain itu, tampilan bagian depan stasiun ini memakai faris-garis horizontal yang melambangkan pergerakan dalam gaya modern sederhana. Motif kayu pada stasiun juga digunakan secara berulang untuk menitikberatkan identitas stasiun. Kemudian desain brikade dermaga sebagai penegas dan menjadi poin utama bagian dalam stasiun.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Ini satu-satunya stasiun yang tidak merupakan penamaan komersial. Jadi, ASEAN tidak membayar apapun. Kalau soal connectivity (Stasiun ASEAN dengan halte Transjakarta) akan dikerjakan oleh Transjakarta nanti bersama dengan MRT. Sekarang proses gambarnya sudah hampir final. Nanti akan ada di sudut Barat – Utara, dan nanti akan ada fasilitas eskalator untuk bisa naik ke atas. Tapi, sekarang lagi dalam fase finalisasi gambar desain,” terang Anies.
Di samping itu, Wamenlu RI A.M. Fachir turut menegaskan, penamaan stasiun ASEAN ini dapat menampilkan profil Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, yang mana kantor sekretariatnya berada di Jakarta, tepatnya terletak di Jalan Sisingamangaraja No. 70A, Jakarta Selatan.
“Kita senang adanya MRT ini. Membayangkan nanti para delegasi ASEAN itu (menginap) di hotel-hotel di sepanjang jalan MRT ini, dan menaiki MRT ketika mengadakan pertemuan di Sekretariat ASEAN. Harapannya, juga mengedukasi mengenai pentingnya ASEAN sebagai komunitas, (sebab) ASEAN ini komunitas yang saling memberikan manfaat, karena itu kita sebut ‘we feeling’ atau perasaan bersama ketika kita menjadi masyarakat ASEAN,” ungkap Fachir.
Di sisi lain, Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi turut mengapreasi peresmian penamaan Stasiun ASEAN. Sebab, hal ini juga merupakan satu lambang yang penting bagi kerja sama ASEAN.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
“Kita akan menggunakan ASEAN ini sebagai satu stasiun atau satu tempat di mana pertemuan-pertemuan (ASEAN) akan diadakan di Sekretariat ASEAN dengan menggunakan transportasi (umum) yang ada di Jakarta ini. (karena) ASEAN adalah satu asosiasi yang banyak (mengadakan) pertemuan di Sekretariat ASEAN ini. Jadi, terima kasih banyak Bapak Gubernur Jakarta karena menamakan stasiun ini Stasiun ASEAN,” tuturnya. (R/hbb/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah