Gubernur Bank Indonesia: Dua Aspek Utama Pengembangan Pasar Keuangan Syariah

Jakarta, MINA – Pengembangan instrumen pasar uang syariah jangka pendek dan standar pengaturan lembaga (LKS) merupakan dua aspek utama yang perlu terus diperluas dalam menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, pengembangan pasar uang dimaksud sangat penting, sejalan dengan semakin banyaknya negara yang menerbitkan sukuk jangka panjang termasuk Indonesia.

“Hal ini penting terutama dalam menghadapi ketidakpastian global akibat normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya,” kata Perry.

Hal ini mengemuka dalam rangkaian Sidang 28th Governing Board dan 13th General Assembly International Islamic Liquidity Management (IILM) serta Islamic Financial Services Board (IFSB) 40th Council Meeting pada 9 Juni 2022 di Abu Dhabi, UAE.

Perry mengatakan, reformasi lembaga IILM perlu dipercepat agar semakin dapat memenuhi kebutuhan negara-negara anggotanya.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia dalam kapasitas sebagai Ketua Executive Committee (EC) IFSB menekankan pentingya perluasan kebijakan penyusunan dan implementasi standar pengaturan lembaga keuangan syariah. Tujuannya memperkuat stabilitas sistem keuangan sebagai respons tingginya ketidakpastian global.

Sebagai Ketua EC IFSB sejak 2021, Perry telah melakukan transformasi IFSB pada tiga area. Di antaranya transformasi kebijakan, organisasi dan sumber daya manusia (SDM) dengan empat pilar kerangka strategis.

Empat pilar itu adalah Standard development and research, Standard implementation, Member’s satisfaction, dan Financial Sustainability.

Perry juga menekankan, pentingnya dukungan dari sektor keuangan termasuk pembiayaan syariah sebagai alternatif model pembiayaan dalam mempercepat pemulihan ekonomi global serta green financing.

Hal ini disampaikan dalam Seminar Different Modes of Financing for Private Sector Projects dan Seminar Leveraging Sukuk Market for Transition to a Green Economy yang diselenggarakan dalam rangkaian sidang tahunan Islamic Development Bank (IsDB) pada awal Juni 2022 di Sharm El Sheikh, Mesir.

“Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil mengembangkan alternatif pembiayaan syariah yang digunakan untuk proyek besar maupun kecil termasuk sektor swasta dan juga menjadi negara penerbit green sukuk terbesar di dunia,” kata Perry. (R/R4/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.