Gubernur NTB: Selawat untuk Kuatkan Diri Seorang Hamba

ntbprov.go.id

, MINA – Gubernur , mengajak umat Islam untuk senantiasa menghiasi hidup dengan berselawat kepada shalallahu ‘alaihi wasalam.

Meskipun selawat itu untuk Nabi, tegasnya, sejatinya itu membawa dampak baik kepada seseorang hamba yang mengucapkannya. Ia menjelaskan selawat pada hakekatnya adalah bacaan yang dapat mengamankan dan sekaligus menguatkan diri seorang hamba di tengah dunia yang penuh dengan tantangan dan masalah.

”Selawat itu sejatinya bukan untuk meninggikan Rasulullah yang memang sudah tinggi dan mulia, tetapi membaca selawat itu adalah untuk meninggikan diri kita di hadapan Allah SWT,” ujar gubernur yang akarab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu di hadapan puluhan ribu jamaah yang hadir di Masjid Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (18/11) malam.

Hadir saat peyampaian tausiyah dalam acara ”Kalimantan Barat Bersholawat” itu Habib Syeikh bin Abdul Qadir Assegaf, Sultan Pontianak IX Sri Paduka Maulana Syarif Machmud Melvin Alkadrie, dan puluhan Habaib se-Kalimantan Barat.

TGB menjelaskan, di samping sebagai penguat dan pengaman hidup, membaca selawat juga merupakan salah satu bentuk penghormatan dan balas jasa bagi orang yang paling berjasa dalam hidup seorang manusia, yaitu Nabi Besar Muhammad.

Selain berselawat, kata dia, istighfar juga merupakan kalimat yang harus senantiasa diucapkan untuk menjadi pengaman dan pembawa berkah hidup kita. “Sekaligus untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan, terangnya.”

Istighfar, TGB menjelaskan, merupakan kalimat yang akan melindungi manusia dari segala macam perbuatan dosa. Karenanya, TGB mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa menghiasi hidup dengan membaca dan istighfar.

Pada momen itu, Gubernur TGB juga menyingung makna dan keutamaan dalam berdakwah. Menurutnya, antara satu Muslim dan Muslim lainnya, ketika melaksanakan dakwah, harus senantiasa menguatkan sebagaimana yang dicontohkan Baginda Nabi Besar Muhammad.

Dalam berdakwah, cucu Pahlawan Nasional tersebut mengatakan seorang muslim harus menyampaikan kabar gembira tentang apa-apa yang menjadi janji Allah kepada hamba yang beriman. Bukan sebaliknya, menyampaikan kabar-kabar yang tidak menyenangkan, baru kemudian kabar gembira.

”Dakwah sebagaimana yang diwasiatkan oleh Rasulullah adalah saling menguatkan, saling mendekatkan dan saling menolong, bukan sebaliknya,” tegasnya seperti dimuat di laman ntbprov.go.id, Selasa (21/11).

Dengan cara demikian, kata dia, kita akan dapat merasakan bahwa hidup beragama benar-benar membawa sukacita dan kelapangan.

‘Kita akan bisa berislam dengan kesukacitaan, bukan dengan hati yang resah. Justru Islam hadir membawa kelapangan,” tegas TGB. (T/R11)

 

Miraj News Agency (MINA)