Gubernur Sudan Utara Tawarkan Kerjasama Dengan Indonesia

Khartoum , MINA – Gubernur Negara Bagian Utara Sudan, Yassir Yousif Ali, menawarkan peluang kerjasama kepada Pemerintah Indonesia melalui Duta Besar RI untuk Sudan & Eritrea, Rossalis Rusman Adenan saat Dubes melakukan kunjungan kehormatan ke provinsi tersebut.

Gubernur menawarkan tiga bidang yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia. Demikian keterangan KBRI Khartoum yang diterima Koresponden MINA di Khartoum, Senin (26/11)

Pertama, bidang pertanian dan peternakan. Kedua, pertambangan emas, meski sudah ada kerjasama dengan perusahaan asing lain, namun Donggola masih membuka peluang bagi pengusaha Indonesia yang berminat di bidang pertambangan emas ini. Ketiga,  bidang pariwisata khususnya wisata sejarah diantaranya tentang asal muasal Firaun, peninggalan purbakala di Merowe dan sejarah kebudayaan Islam.

Duta Besar Rossalis Rusman Adenan melakukan  kunjungan ke Donggola, ibukota Negara Bagian Utara Sudan pada tanggal 23~27 November 2018 dalam rangka kunjungan kehormatan dan perkenalan sebagai Dubes Baru serta menjajaki kemungkinan kerjasama ekonomi kedua negara.

Di samping itu juga dalam rangka mengunjungi kampung halaman Syeikh Surkati, Ulama Sudan yang dikenal di Indonesia jauh sebelum kedua negara ini  merdeka.

Dalam pertemuan tersebut Gubernur Negara Bagian Utara Sudan  menyambut baik kunjungan yang dilakukan seraya menyampaikan akan memberi kesempatan kepada Indonesia untuk bekerjasama di bidang investasi dan perdagangan kedua negara.

Pertemuan dengan Gubernur Negara Bagian Utara Sudan berlangsung lancar dan penuh persahabatan. Kedua pihak berjanji akan menindaklanjuti dan melakukan upaya~upaya bagi peningkatan hubungan antara Indonesia~Sudan dan khususnya dengan Negara Bagian Utara.

 

Syaikh Ahmad Muhammad As-Surkati ke Wilayah Nusantara tahun 1911

Hubungan sejarah antara Indonesia dan Sudan memang sudah hampir 100 tahun lebih, dimulai pada tahun 1911 oleh  seorang ulama terkemuka asal Sudan, tepatnya dari  Pulau Magazir, Kota Donggola, Provinsi Negara Bagian Utara Sudan, Syaikh Ahmad Muhammad As-Surkati.

Ia berdakwah dari Sudan hingga ke Indonesia mengembangkan agama Islam dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia, khususnya Islam di tanah Jawa dan berdirinya lembaga dakwah Al-Irsyad yang merupakan warisan peninggalannya.

Di samping dakwah, capaian lainnya adalah, As-Surkati menjadi inspirator bagi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dan kemerdekaan Sudan tahun 1956.

Sementara  itu, pemikiran-pemikiran Syaikh As-Surkati banyak diilhani oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, seperti Presiden Pertama RI Soekarno, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, HOS Cokrominoto, Moh. Natsir, AR Baswedan. (L/K02/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Sidik Mustaqim

Editor: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.