Gunung Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta Semburkan Empat Kali Awan Panas

, MINA – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, menyemburkan empat kali awan panas guguran pada Kamis (12/8).

Hanik mengatakan, awan panas itu memiliki  jarak luncur paling jauh hingga 3.000 meter (3 km) ke arah barat daya, demikian keterangan yang diterima MINA.

Ia menjelaskan, Gunung Merapi menyemburkan awan panas guguran pertama pada pukul 01.07 WIB. Awan panas guguran itu, tercatat di seismogram beramplitudo 67 mm dan terjadi selama 157 detik.

“Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya,” kata Hanik.

Gunung itu kembali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya sejauh 1.800 meter pada pukul 01.16 WIB.

Menurut BPPTKG, awan panas guguran itu beramplitudo 43 mm dan terjadi selama 111 detik.
Pada pukul 01.53 WIB, awan panas guguran ketiga meluncur sejauh 3.000 meter ke arah barat daya dengan amplitudo 57 mm dan durasi 232 detik.

Selanjutnya, awan panas guguran keempat terpantau meluncur sejauh 1.800 meter pada 02.46 WIB dengan amplitudo 19 mm dan durasi 110 detik.

Selama periode pengamatan pada Kamis pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, BPPTKG mencatat 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500 sampai 1.800 meter keluar dari Gunung Merapi ke arah barat daya.

BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Sebelumnya, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sejauh 3.000 meter  ke arah Barat Daya pada Selasa (10/8). (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)