Guru Honorer Diproyeksikan Jadi Pengganti Pensiunan

Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia Muhadjir Effendy mengatakan, oleh pemerintah akan diproyeksikan menjadi pengganti guru yang pensiunan.

“Kita tahu bahwa honorer rendah dan tidak merata berbeda-beda di setiap daerah, maka itu tahun depan Insya Allah mereka akan menjadi pengganti guru yang pensiun, meninggal atau mengundurkan diri dari sekolahan agar mendapatkan upah yang layak,” kata Menteri Muhadjir saat konperensi pers di acara “Rapat Koordinasi Penataan Guru dan Tenaga Pendidikan”, Jakarta, Kamis (22/11).

Lebih jauh lagi, Ia menjelaskan, rencana itu nantinya akan diatur dengan peraturan pemerintah yang draftnya sudah di Kemendikbud. Selama ini tunjangan yang diberikan untuk guru honorer diambil dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah).

Oleh karena itu, gaji yang diterima tidak banyak karena menurut peraturan juga dibatasi. Sehingga bisa dipastikan jika guru pengganti tidak mendapatkan tambahan dari pemerintah daerah setempat maka gaji yang akan diterima kecil.

“Maka kita usahakan tahun depan status upah guru pengganti pensiun (honorer) itu minimal sama dengan upah minimum regional (UMR) masing-masing,” tambah Muhadjir.

Namun saat ini belum diketahui siapa guru honorer sebenarnya, karena ada guru honorer yang benar-benar mengajar seperti guru tetap lainya dan ada yang hanya menjadikan guru honorer sebagai pekerjaan sampingan.

“Ini ada kesepakatan juga oleh pak dirjen, jadi Pak dirjen aja yang tahu (spesifikasi guru honorer). Ya seperti yang saya bilang, jika ada guru yang mengajar satu mata pelajaran seminggu, dan tidak pernah berada di sekolah terus menerus, dan setelah mengajar pergi dan mengerjakan pekerjaan lain maka ia bukan guru honorer,” terang Muhadjir.

Oleh sebab itu,  pihak Kemendikbud masih mendata ulang guru honorer dan data UMR di tiap-tiap daerah. Dia berharap nantinya akan ada kesepakatan mengenai guru yang termasuk ke dalam kategori guru honorer. (L/Sj/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Zaenal Muttaqin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.