Habib Rizieq Jelaskan Kronologis Insiden GMBI di Bandung

Syihab dalam acara Maulid Nabi di Cibubur, Jakarta, Ahad, 15 Januari 2017. (Foto: dok. MINA)

Cibubur, 16 Rabiul Akhir 1438/15 Januari 2017 (MINA) – Imam Besar Front Pembela Islam () Habib Rizieq Syihab pada Kamis (12/1) diperiksa oleh Polda Jawa Barat. Usai diperiksa, terjadi sedikit insiden antara Laskar FPI dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ().

Habib Rizieq dalam kunjungannya ke Masjis Silaturahim, Cibubur, Ahad (15/1) untuk menghadiri Maulid Nabi, menjelaskan insiden yang menimbulkan jatuh korban itu.

Habib mengungkapkan bahwa insiden itu sebetulnya sudah direncanakan oleh pihak tertentu. “Dua hari sebelum saya menghadiri Mapolda Jabar, intel saya melaporkan bahwa Polda mengumpulkan orang-orang dari GMBI dan melakukan instruksi, ini ada apa?,” kata Habib mempertanyakan.

Habib melanjutkan bahwa ketika selesai diperiksa, ia diminta Polda untuk membubarkan Laskar FPI yang ikut mengawal pemeriksaan. “Saya sudah suruh laskar untuk membubarkan diri, mereka pun bubar,” kata Habib.

Karena laskar bukan hanya dari Bandung, kata Habib, kemudian ada satu kyai yang mengatakan bahwa sebagian laskar ada yang belum makan.

“Maka kemudian saya mengajak mereka makan di RM Ampera,” katanya.

Diserang

Ketika satu persatu mobil pergi, Habib mengatakan bahwa dirinya merasa sudah tidak ada laskar yang tertinggal. “Kemudian saya menuju Ampera, ternyata masih ada laskar yang tertinggal. Dan Polda membuka gerbang membiarkan preman preman GMBI keluar untuk menghajar laskar yang tertinggal,” ujarnya.

Habib mengaku tahu ada orang-orang GMBI di dalam Mapolda karena ia melihat secara langsung. “Saya kan masuk ke dalam Mapolda, makanya saya tau di dalam ada balok, besi, dan senjata tajam lainnya, ini untuk apa” ungkapnya seraya mempertanyakan.

Insiden ini berlanjut di RM Ampera. Ketika itu, kata Habib, dirinya bersama rombongan pergi meninggalkan RM Ampera, namun masih ada satu mobil yang masih di dalam.

“Ketika saya baru keluar RM Ampera, 2 sampai 3 menit, gerombolan GMBI masuk ke area parkir RM Ampera. Mungkin mereka menerima informasi saya makan di situ,” katanya.

Sementara laskar yang tertinggal di dalam area parkir RM Ampera, kata Habib, ia langsung dihajar gerombolan GMBI. “Ketika saya sudah di jalan, saya menerima informasi ada laskar yang dihajar di tempat saya makan tadi, maka kemudian saya instruksikan laskar yang lain untuk menolong yang terluka,” katanya.

Seletah itu, kata Habib, terjadi bentrok antara laskar FPI dan GMBI. “Tapi yang aneh, korban luka GMBI langsung ditolong polisi, sementara korban di pihak umat Islam, tidak ada yang nolong dari pihak polisi, semua dari laskar,” tegasnya.

Habib melanjutkan bahwa korban di pihak umat Islam ada yang sampai dua hari dua malam tidak sadarkan diri, ada juga yang tulang tangannya patah, dan ada yang pendarahan di otak.

“Saya ingatkan aparat keamanan untuk tidak memprovokasi umat Islam,” tegasnya. (L/R06/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.