Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HAM: SHARON MATI TANPA DI ADILI ATAS KEJAHATAN PERANGNYA

Admin - Rabu, 15 Januari 2014 - 08:49 WIB

Rabu, 15 Januari 2014 - 08:49 WIB

561 Views ㅤ

London, 13 Rabiul Awwal 1435/16 Januari 2014 (MINA) – Hak Asasi Manusia (HAM) Landon, menyesalkan mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon yang meninggal tanpa diadili atas perannya dalam pembantaian sejak 1982 yang merenggut  ratusan jiwa pengungsi Palestina di Libanon.

Sharah Leah Whitson dari Organisasi HAM di London dalam pernyataannya yang dipublikasikan ALQASSAM dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA) , Kamis, menyebutkan,  Sharon juga lolos dari peradilan atas aksi pelanggaran lainnya, termasuk perluasan permukiman di Palestina yang diduduki, yang dianggap sebagai kejahatan perang.

“Memalukan, Sharon telah meninggal tanpa diadili atas  kejahatan yang dilakukan di Sabra, Shatila dan pelanggaran lainnya, ” ungkap  Whitson dalam pernyataannya.

“Kematian Sharon mengingatkan betapa kelamnya sejumlah kejahatan yang sudah bertahun-tahun atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukannya dan ia tidak berbuat apapun untuk menciptakan perdamaian Israel dan Palestina,” tutur  Whitson .

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Sharon, menurut HAM London,  sebagai menteri pertahanan Israel sejak 1982, memiliki tanggung jawab menyeluruh atas garis komando militer Israe,  yang menguasai wilayah kamp pengungsian Sabra dan Shatila.

Sementara Komisi Penyelidikan Israel juga menilai, Sharon memikul ‘tanggung jawab pribadi’ atas aksi  pembantaian itu dan ia juga yang memutuskan agar milisi Falangist dikirim ke kamp-kamp sejak 16-18 September meskipun dengan  risiko mereka akan dibantai oleh penduduk sipil di sana.”

Menurut catatan Intelijen Israel, milisi Falangis telah  membunuh antara 700 dan 800 orang, sedangkan  perkiraan dari sejumlah institusi lainmenyebutkan angka korban jauh lebih tinggi. Korban tewas termasuk bayi, anak-anak, wanita hamil, dan orang tua. Sejumlah mayat dilaporkan ditemukan telah dimutilasi.

Pada 2005, ia juga memerintahkan penarikan tentara Israel dari hampir 8.000 pemukim dari Jalur Gaza dan mengevakuasi empat permukiman di Tepi Barat, tetapi selama masa jabatannya sebagai perdana menteri,

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Jumlah pemukim Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan, meningkat dari sekitar 388.000 sampai 461.000.” jelas  Whitson.

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda