Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam di Palestina, Hamas menganggap pemerintah Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab penuh atas meningkatnya kejahatan pendudukan Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Hamas menyebutkan, serangan tentara Israel ke Jabalia disertai peringatan warganya untuk mengungsi, adalah aksi pengusiran lanjutan, khususnya kepada anak-anak, wanita, dan orang tua.
Dalam pernyataannya kepada media pada Sabtu (11/5), Hamas juga mendesak komunitas internasional dan PBB untuk memberikan perlindungan kepada warga sipil yang tidak berdaya.
“Namun demikian, serangan ini tidak akan melemahkan kekuatan rakyat kami, dan tidak akan melemahkan tekad perlawanan kami menghadapi mesin pembunuh zionis, sampai agresi dikalahkan dari tanah kami,” tulis pernyataan Hamas.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Ini tekad kami dalam perjalanan mewujudkan harapan rakyat kami akan kebebasan dan penentuan nasib sendiri,” lanjutnya.
Sejak 7 Oktober 2023, Hamas terus berjuang membela tanah airnya dari serangan dan agresi Israel yang membabi buta hingga menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia, di mana lebih dari setengahnya merupakan anak-anak dan wanita.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza