Doha, MINA – Kepala Kantor Hubungan Arab dan Islam Hamas, Khalil Al-Hayya, mengatakan, perlawanan Palestina tidak memiliki pilihan selain menculik tentara Israel untuk menukar mereka dengan tahanan Palestina.
“Kami menangani secara terpisah masalah pertukaran tahanan, gencatan senjata dan rekonstruksi serta blokade Gaza, dan kami telah memberi tahu semua pihak mediator bahwa file-file ini tidak dapat saling berhubungan,” kata Hayya kepada saluran satelit Al Jazeera pada Senin (8/11), demikian Palinfo melaporkan.
Dia memperingatkan bahwa akan ada putaran konfrontasi lagi dengan pendudukan Israel, jika ada kerusakan yang menimpa Masjidil Aqsa, Sheikh Jarrah atau para tahanan yang mogok makan.
Pejabat Hamas itu juga membantah gerakannya telah menerima proposal tentang gencatan senjata jangka panjang di Gaza.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Ia menegaskan, opsi perlawanan adalah satu-satunya jenis hubungan dengan pendudukan selama itu ada di tanah Palestina.
“Kami adalah pecinta kebebasan dan pembebasan, dan bukan penghasut perang. Kami berusaha untuk membebaskan tanah kami dari pendudukan untuk mendirikan negara kami,” katanya.
“Agar gencatan senjata berlanjut, pendudukan Israel harus menghentikan agresinya terhadap Yerusalem, Masjidil Aqsa, warga Sheikh Jarrah, para tahanan, mengakhiri aktivitas pemukiman, dan blokade di Gaza,” tambahnya. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat