HAMAS IJINKAN KORAN FATAH BEREDAR DI GAZA

(Source: Ma’an News Agency)

Gaza City, 6 Rajab 1435/6 Mei 2014 (MINA) – Pemerintahan Hamas di , Senin, resmi memberikan kembali ijin penerbitan dan pendistribusian koran milik gerakan Fatah “Al–Quds” yang berkantor pusat di .

Juru bicara pemerintahan Hamas di Gaza, Ihab al-Ghussein menegaskan, koran itu akan hadir lagi di Gaza. Hal itu sebagai tindak lanjut kesepakatan rekonsiliasi yang telah dicapai antara Hamas dan Fatah akhir Mei lalu.

Koran Al-Quds, tujuh tahun lalu pernah beredar di Gaza. Namun, karena konflik antara Hamas dan Fatah yang diprovokasi penjajah Israel menyebabkan media itu dilarang beredar di Gaza. Demikian Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pemerintah Gaza juga mengajak semua pihak di Palestina untuk mengawal pelaksanaan rekonsiliasi sehingga menghasilkan dampak positif bagi seluruh masyarakat Palestina.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Hamas Khalid Misy’al bertemu untuk pertama kalinya di ibukota Qatar, Doha, Senin kemarin, dan membicarakan pelaksanaan persatuan Palestina sebagai kelanjutan rekonsiliasi.

Abbas tiba di Doha sehari sebelumnya. Sementara Misy’al memang telah lama tinggal di Doha selama lebih dari dua tahun setelah sebelumnya berada di Damaskus sejak 2001 sampai 2011. Petinggi Hamas itu meninggalkan Suriah sejak perang saudara terjadi pada awal 2011.

Terakhir kali kedua pemimpin itu bertemu di Kairo pada Januari 2013 disertai Juru bicara Hamas. Sami Abu Zuhri, selaku koordinator rekonsiliasi sekaligus juru bisaca Hamas mengatakan akhir pekan lalu bahwa kedua pemimpin akan membahas perjanjian rekonsiliasi serta teknis pelaksanaannya.

Setelah melalui pembicaraan lebih 12 jam sejak kedatangan rombongan delegasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) ke Jalur Gaza, Selasa (24/4) lalu, telah dicapai kata sepakat untuk menerapkan butir-butir rekonsiliasi yang telah disepakati sebelumnya baik pertemuan di Kairo maupun Doha.

Keputusan rekonsiliasi bersama antara Hamas dan PLO dibacakan di kediaman Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah, di Kamp Pengungsi Pantai Shati. Haniya yang didampingi Azam Al-Ahmad, Mahmoud Zahar, Musa Abu Marzouk, Musthafa Barghouti, dan para petinggi dari kedua gerakan lainnya membacakan hasil rekonsiliasi yang telah disepakati oleh kedua fihak.

“Perpecahan telah berakhir,” kata Haniyah setelah membaca keputusan kesepakatan rekonsiliasi, seperti dilaporkan koresponden MINA di Jalur Gaza, Palestina, Kamis lalu.

Pernyataan yang dibacakan Ismail Haniyah tersebut sangat menekankan kepada terealisasinya berbagai kesepakatan baik di Doha maupun di Kairo. Di antaranya akan melaksanakan pemilu dalam waktu enam bulan setalah ditandatanganinya kesepakatan tersebut.(T/P04/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0