Gaza, 26 Ramadhan 1438/22 Juni 2017 (MINA) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan bahwa Israel adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas dampak pengurangan listrik Gaza, setelah Israel mengurangi lagi 8 megawatt dari listrik yang dipasok ke Jalur Gaza.
Pengurangan ini akan menyebabkan pelayanan listrik yang sekarang hanya 4 jam per hari, akan menurun lagi menjadi 2-3 jam per hari.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam pernyataan persnya mengatakan, Israel yang harus bertanggung jawab atas pengadaan listrik untuk Gaza, sebab Israel yang memungut pajak untuk kebutuhan masyarakat Gaza di pos-pos perlintasan.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Pajak ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik Gaza dan yang lainnya,” kata Abu Zuhri, demikian Pusat Info Palestina melaporkan yang dikutip MINA, Rabu (21/6).
Mulai Senin , Israel mulai menerapkan keputusan pengurangan listrik ke Jalur Gaza yang dipasok melalui jaringan listrik Israel.
“Penjajah Israel pada hari Senin pagi benar-benar mulai mengurangai jumlah pasokan listrik ke Jalur Gaza,” kata Muhammad Tsabit, juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza.
Dia memperingatkan bahwa pengurangan ini akan berdampak serius dan sangat berbahaya, di tengah-tengah krisis listrik akut yang terjadi di Jalur Gaza yang sudah bertahun-tahun diblokade Israel.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sebelum pengurangan ini, rumah-rumah warga di Jalur Gaza hanya mendapatkan aliran listrik selama 4 jam saja dalam sehari. Setelah pengurangan ini, diperkirakan rumah warga hanya mendapatkan listrik 2-3 jam saja sehari. (T/R06/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza