Salfit, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas pada Jumat (14/11) mengecam keras aksi pembakaran sebuah masjid di wilayah utara Tepi Barat oleh pemukim Israel, menyebutnya sebagai kejahatan rasis yang dilakukan di bawah perlindungan penuh dan dukungan langsung pemerintah Israel.
Serangan ini menjadi bagian dari eskalasi terbaru gelombang agresi pemukim yang terus meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki, di tengah genosida yang berlangsung di Jalur Gaza.
Menurut sumber setempat, kelompok pemukim bersenjata menyerbu Masjid Hajjah Hamida yang terletak di antara kota Kifl Haris dan Deir Istiya di Salfit pada Kamis (13/11) dini hari.
Mereka membakar sebagian bangunan masjid dan mencoret-coret dinding dengan slogan-slogan rasis berbahasa Ibrani. Warga setempat berhasil memadamkan api, namun sebagian ruang utama tempat salat mengalami kerusakan.
Baca Juga: Sekitar 70.000 Jamaah Laksanakan Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan, pembakaran tersebut mencerminkan rasisme dan sadisme yang mengakar dalam ideologi pendudukan Israel serta menuduh pemerintah sayap kanan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan perlindungan politik dan militer bagi tindakan-tindakan fasis tersebut.
Gerakan itu memperingatkan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari kampanye terorganisir untuk menjudaifikasi Tepi Barat, menodai tempat-tempat suci Islam dan Kristen, serta menghapus keberadaan rakyat Palestina.
Hamas juga menegaskan, pembakaran rumah ibadah dan penulisan slogan kebencian bukanlah tindakan tunggal dari para pemukim ekstremis, melainkan kebijakan resmi teror yang didorong oleh Menteri Perang Israel Israel Katz serta mitra kabinetnya, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
Menurut Hamas, para pejabat ini menghasut kekerasan terbuka terhadap warga Palestina dan memberi hadiah kepada para pelaku, bukannya meminta pertanggungjawaban mereka.
Baca Juga: Cuaca Buruk Perparah Kondisi Pengungsi Gaza, Risiko Banjir Ancam Puluhan Ribu Tenda
Gerakan tersebut menyeru negara-negara Arab dan Islam, serta organisasi hak asasi manusia internasional, untuk mengambil langkah konkret dan segera guna menghentikan kejahatan-kejahatan ini dan menuntut pendudukan di hadapan pengadilan internasional.
Hamas menyebut bahwa sikap diam komunitas internasional memberi keberanian bagi Israel untuk terus melanggar hak rakyat, tanah, dan tempat-tempat suci.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perlawanan Palestina di Tepi Barat Makin Masif di Tengah Serangan Militer Israel
















Mina Indonesia
Mina Arabic