Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HAMAS: NEGOSIASI DENGAN ISRAEL HAMBAT PERSATUAN NASIONAL

Admin - Jumat, 9 Agustus 2013 - 03:33 WIB

Jumat, 9 Agustus 2013 - 03:33 WIB

471 Views ㅤ

Gaza, 2 Syawal 1434/9 Agustus 2013 (MINA) – Gerakan Hamas di Gaza meminta Otoritas Palestina dan Fatah untuk membatalkan pembicaraan ‘damai’ dengan Israel yang hanya merugikan rekonsiliasi nasional dan mengkhianati para syuhada serta tempat-tempat suci.

“Memilih negosiasi  dengan Israel bukannya persatuan nasional adalah kejahatan moral dan politik,” kata sebuah pernyataan Hamas yang dilaporkan PIC dan dipantau MINA (Mi’raj News Agency) Kamis (8/8). 

Pernyataan itu menguatkan pada Yahudisasi Israel di area Masjid Al-Aqsha, penangkapan-penangkapan warga, deportasi dan kejahatan penggeledahan terhadap rakyat Palestina yang tak bersenjata.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan penolakannya terhadap keputusan Otoritas Palestina untuk melanjutkan negosiasi dengan pendudukan Israel yang  hanya akan membahayakan hak-hak dasar warga Palestina.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Hamas mengatakan Fatah bertanggung jawab serius mengenai keputusannya ini, menegaskan negosiasi tidak akan pernah sesuai dengan rekonsiliasi nasional dan persatuan dalam negeri antara Hamas-Fatah yang sudah berlangsung hingga saat ini.

Israel sedang mengalihkan perhatian warga Palestina dengan ‘mengiming-ngimingi’ pembebasan tahanan warga di penjara Israel sebagai bagian negosiasi terbaru Otoritas Palestina-Israel yang digawangi AS beberapa waktu lalu.

Kesepakatan Wafa al-Ahrar adalah contoh pengorbanan dan kemenangan rakyat Palestina, di mana 1.000 tahanan dibebaskan untuk ditukar dengan seorang tentara Israel yang di tawan Hamas. “Kesepatakan ini di bawah kendali Hamas, bukan Israel,” tambah pernyataan itu.

Media promosi ‘Israel’ yang terus meliput proses negosiasi tersebut berusaha menutupi dampak serius dari negosiasi yang nantinya akan mengisolasi Jalur Gaza, kebebasan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha, serta akan melegalkan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat,  juga ‘menyerahkan’ Lembah Yordan begitu saja. Dengan kata lain, akan melikuidasi masalah Palestina,” lanjutnya.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal

Gerakan perlawanan berbasis Islam itu menyeru rakyat Palestina dan dunia Arab untuk berdiri tegas terhadap konspirasi ‘mencurigakan’ yang menargetkan Al-Quds, Masjid Al-Aqsha, dan masalah Palestina lainnya. (T/P03/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Rekomendasi untuk Anda