Gaza City, 24 Ramadhan 1434/1 Agustus 2013 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Hamas memperingatkan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang mungkin dari penutupan perbatasan Rafah.
Hamas memperingatkan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, kamis (1/8), yang disebabkan oleh penutupan perbatasan Rafah. Kementerian menyerukan pembukaan kembali penyeberangan barang dan penumpang yang bepergian ke Strip.
“Semua penyeberangan ke Jalur Gaza harus tetap terbuka,” tegasnya dalam pernyataan pers.
Perbatasan Rafah adalah satu-satunya gerbang di Gaza untuk ke dunia luar, setelah pendudukan Israel memblokir semua titik masuk lainnya.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Pernyataan itu menambahkan, jam kerja untuk Rafah telah dikurangi 9-4 jam, setelah persimpangan dibuka kembali oleh pemerintah Mesir, yang menyebabkan rata-rata hanya 150 orang Palestina meninggalkan Jalur harian.
Perjalanan melalui penyeberangan terbatas pada orang Arab, orang asing, orang-orang Palestina dengan kewarganegaraan asing dan pasien Palestina beberapa, mencatat Kementerian, mengutuk penutupan sebagai pelanggaran hak dasar gerakan bebas.(T/P014/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat