Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HANIYAH: HAMAS TIDAK BERUSAHA UNTUK DIRIKAN NEGARA PALESTINA DI GAZA

kurnia - Rabu, 1 April 2015 - 10:22 WIB

Rabu, 1 April 2015 - 10:22 WIB

446 Views ㅤ

Wakil Kepala Biro Politik Hamas juga Mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah. (Foto: MINA)
Pidato Ismail Haniya Pada Global March To Jerussalem. (FOTO : MINA)

Pidato Ismail Haniya Pada Global March To Jerussalem. (Foto: MINA)

Gaza, 12 Jumadil Akhir 1436/1 April 2015 (MINA) – Wakil Pemimpin Hamas, Ismail Haniyah membantah gerakannya berusaha untuk mendirikan negara Palestina di Jalur Gaza.

Hamas tidak berusaha mendirikan negara Palestina di Jalur Gaza, namun untuk membebaskan seluruh wilayah Palestina dari pendudukan Israel,” kata Haniyah dalam seminar menandai ‘Hari Tanah’ Palestina beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, Hamas bekerja untuk mengakhiri blokade di Jalur Gaza dan membangun kembali apa yang telah hancur akibat agresi Israel baru-baru ini, demikian Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Pernyataan Haniyah datang menyusul peringatan Presiden Palestina Mahmoud Abbas selama KTT Liga Arab, Sabtu (28/3), menyatakan, ada upaya untuk mendirikan negara Palestina di Gaza melalui gencatan senjata jangka panjang antara Hamas dan Israel.

Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur

Selama seminar, Haniyah juga menekankan perlunya untuk membentuk jaringan Arab guna mengamankan dukungan politik dan finansial bagi perjuangan Palestina.

Dia meminta kepemimpinan Palestina memikul tanggung jawab dan merangkul semua orang Palestina, tanpa kecuali.

Sementara Pemimpin Jihad Islam Mohammed al-Hindi mengatakan, tidak ada gunanya mengandalkan pemerintah baru Benjamin Netanyahu, karena Israel juga mengatakan tidak ada gunanya dalam negosiasi sementara Otoritas Palestina masih percaya pada solusi dua negara.

Dia menekankan perlunya untuk mencapai rekonsiliasi Palestina dengan menjaga aspirasi nasional Palestina.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Fatah dan Hamas menandatangani perjanjian rekonsiliasi pada April 2014 setelah hampir tujuh tahun perpecahan. Namun, pemerintah persatuan Palestina tidak memikul tanggung jawab di Gaza karena perbedaan politik antara Fatah dan Hamas.(T/P002/R05).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

Rekomendasi untuk Anda