Haniyah Serukan Pemuda Muslim Perkuat Persatuan Umat Hadapi Normalisasi Zionis

Istanbul, MINA – Kepala Biro Politik Ismalil Haniyah menyerukan kepada para , untuk merealisir tiga sasaran strategis, guna menghadapi tantangah saat ini.

Pertama, bekerja untuk . Kedua, memperkuat pemikiran moderat dan melindungi akidah yang benar. Ketiga, menghadapi upaya integrasi entitas zionis di kawasan, lewat sejumlah aliansi militer dan keamanan.

Dalam pertemuan para pemuda, Haniyah menyampaikan apresiasi kepada segenap peserta, dan peran para pemuda dalam menghadapi konspirasi yang hendak mengisolasi persoalan dari dunia Arab dan Islam, untuk kemudian menghapusnya.

Sementara itu tugas para pemuda saat ini adalah mendukung persoalan Palestina, Al-Quds dan perlawanan, juga mendukung para pejuang yang bersiaga di Al-Aqsh, Gaza dan semua wilayah Palestina.

“Di belakang mereka adalah para mujahidin dan para pemuda pahlawan,” tegasnya.

Haniyah mengatakan, pertemuan para pemuda ini merupakan respon terbaik dari pemuda umat, atas Deklarasi Jerusalem, yang akan dirobek para pemuda pejuang.

Haniyah menyebutkan tiga tantangan yang harus dihadapi para pemuda. Pertama, persatuan umat yang hendak dirusak musuh, sehingga perselisihan terus diperkuat di segenap wilayah, hingga setiap bangsa sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Sementara itu tantangan kedua, adalah tantangan pemikiran yang tidak jauh berebda bahayanya dengan tantangan pertama. Pemikiran dan akidah umat diserang, para pemuda disibukan dengan sikap berlebihan dan sikap lalai, dalam pertempuran lainnya, yang bukan pertempuran hakiki, mereka dijauhkan dari pemikiran moderat dan agama yang dibawa Nabi Muhamamd Shallallahu Alaihi Wasallam.

Sedangkan tantangan ketiga, upaya mengintegrasikan zionis di kawasan, dan membangun aliansi militer dan keamanan, antara entitas zionis dan sejumlah negara Arab dipimpin Amerika, untuk menghadapi kekuatan dan perlawanan.

“Namun demikian, kami tetap yakin bahwa segenap bangsa dan umat terus mendukung Palestina, Al-Quds dan perlawanan,” ujarnya.

Pemimpin Hamas ini menegaskan urgensi menghadapi tantangan ini dengan tiga faktor. Pertama, memperkuat persatuan umat menghadapi upaya pemecahan umat dan meninggikan suara yang membela faktor persatuan, sehingga ada perimbangan internal yang mampu mengembalikan persatuan umat.

Faktor kedua, memperkuat pemikiran moderat dan mengokohkan akidah yang menjadi landasan kebenaran, di mana generasi saat ini diserang akidahnya, agama juga nilai-nilainya. Sehingga para pemuda harus kembali berperan, para ulama dan para pemimpin dalam melindungi pemikiran pemuda, akidah dan nilai-nilainya.

Sementara faktor ketiga, menghadapi proses normalisasi, di mana entitas zionis ini merupakan entitas yang asing di kawasan, umat melihatnya sebagai kanker yang harus diamputasi.

Ditegaskan bahwa kehendak umat berada di satu tempat, dan kehendak sejumlah rezim di tempat lainnya. Umat melihat tak ada normalisasi dengan entitas zionis, sehingga para pemuda umat harus menjadi tameng di hadapan normalisasi, dan menghadapi upaya integrasi zionis di kawasan.

Menutup orasinya, Haniyah menyebutkan kabar gembira terus bermunculan di hadapan kita, antara lain pertempuran Saif Al-Quds yang menjadi miniatur kemenangan, juga perjuangan di Gaza, Tepi Barat, Al-Quds dan wilayah Palestina 48, serta di segenap wilayah lainnya, bersama para pemuda yang terus berharap dan bekerja membebaskan Palestina, Al-Quds dan Al-Aqsa.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.