Hanya Rakyat Palestina yang Berhak Menggambar Peta Negara Palestina

Ramallah, MINA – Juru bicara kepresidenan , Nabil Abu Rudaieh mengatakan, hanya rakyat Palestina yang berhak menggambar peta Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, bukan AS ataupun Israel.

“Rakyat dan kepemimpinan Palestina yang bersatu akan mempertahankan konstanta nasional untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya dan dengan perbatasan tahun 1967.” katanya. WAFA melaporkan, Ahad (6/9).

“Dengan menjaga Yerusalem dan kesuciannya, serta mempertahankan keputusan nasional independen yang dipimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di bawah kepemimpinan , dan dengan ketahanan rakyat Palestina serta tekad dan kemauan mereka, kami akan mengatasi tahap berbahaya yang mengancam masa depan seluruh wilayah,” tambahnya.

Ia menjelaskan, pertemuan dengan sekretaris jenderal dari faksi-faksi Palestina, yang dipimpin oleh Presiden Abbas beberapa hari yang lalu, merupakan pesan kuat dan jelas, yang meletakkan dasar dari fase baru menghadapi semua konspirasi yang menargetkan tujuan mereka merugikan rakyat Palestina.

“Pertemuan tersebut membawa pesan rakyat Palestina dan kepemimpinan mereka kepada semua, ini adalah momen bersejarah untuk melindungi tanah air kita, kesucian dan identitas nasional,” jelasnya.

“Presiden Mahmoud Abbas dalam pidato  atas nama rakyat Palestina,  telah menetapkan dimensi baru untuk fase berikutnya perjuangan rakyat Palestina, berdasarkan hubungan inklusif rakyat Palestina, yang dibangun di atas konstanta nasional dan kepentingan utama orang-orang kami,” ujarnya.

Menurutnya, keberanian mengambil posisi serius pada tahap kritis yang sedang dilalui Palestina menandai awal dari tahap penting untuk menggagalkan penjajahan di tanah Palestina. (T/SR/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.