Gaza, MINA – Pada Hari ke-363 genosida Israel di Jalur Gaza yang diblokade, Kamis (3/10), Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, sudah 41.788 nyawa yang syahid dan 96.794 orang terluka akibat pengeboman tanpa henti oleh Israel yang didukung Amerika Serikat (AS).
Dalam 24 jam terakhir saja, pasukan pendudukan Israel telah melancarkan delapan serangan dahsyat yang menargetkan keluarga-keluarga, yang mengakibatkan 99 kematian baru dan menyebabkan 169 orang lainnya dirawat di rumah sakit.
Kekerasan yang terus-menerus telah memicu krisis kemanusiaan dalam skala yang sangat besar, diperburuk oleh blokade ketat Israel yang mencegah bantuan penting untuk menjangkau mereka yang membutuhkan.
Ketidakmampuan tim Pertahanan Sipil untuk mengakses banyak area telah menyebabkan banyak orang terkubur di reruntuhan, tidak diketahui keberadaannya sejak eskalasi dimulai pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Serangan baru-baru ini khususnya menargetkan area pemukiman, termasuk serangan di dekat kamp pengungsi Al-Nuseirat yang merenggut nyawa seorang pemuda dan menyebabkan yang lainnya terluka.
Sejak Kamis dini hari, pasukan pendudukan yang ditempatkan di sebelah barat Al-Nuseirat telah melepaskan tembakan dan peluru artileri ke rumah-rumah di berbagai area kamp.
Media Palestina mengonfirmasi bahwa lima syuhada, termasuk seorang wanita dan dua anak, berhasil ditarik dari reruntuhan, menyusul serangan udara Israel di sebuah rumah di kamp Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza.[]
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)