HINDARI PELABELAN UNI EROPA, PRODUSEN ISRAEL RELOKASI PABRIKNYA DARI PERMUKIMAN ILEGAL

Permukiman yang dibangun secara ilegal oleh Israel di wilayah Palestina yangb diduduki. seperti Tepi Barat dan Al-Quds.(Foto: Ma'an News Agency)
Permukiman yang dibangun secara ilegal oleh di wilayah yangb diduduki. seperti Tepi Barat dan Al-Quds.(Foto: Ma’an News Agency)

Tel Aviv, 9 Safar 1437/21 November 2015 (MINA) – Perusahaan-perusahaan Israel telah mulai merelokasi mereka dari permukiman ilegal yang dibangun di atas tanah Palestina, untuk menghindari pelabelan produk mereka sebagai tindakan keras pada barang yang diproduksi di wilayah pendudukan itu.

Antoine Shalhat, seorang peneliti urusan Israel, mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency, perusahaan Israel menggerakkan bisnis mereka ke wilayah jajahan Israel untuk menghindari keputusan Uni Eropa mengenai pelabelan produk. Demikian MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Shalhat menjelaskan Otoritas Pendudukan Israel akan mencoba segala cara untuk melindungi perekonomian permukiman dan keputusan memindahkan pabrik dari permukiman ilegal selalu menjadi pilihan utama.

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, beberapa perusahaan Israel yang memiliki pabrik di permukiman ilegal memutuskan untuk tidak menunggu keputusan Uni Eropa dan segera memindahkan pabrik mereka ke dalam wilayah Garis Hijau.

Menurut koran itu, beberapa perusahaan terkenal yang telah memindahkan pabrik-pabrik mereka dari peemukiman ilegal meliputi SodaStream, Volcano, Beagle-Beagle dan Multilock.

Seorang juru bicara Kementerian Ekonomi Nasional Palestina, Azmi Abdul Rahman, mengatakan pabrik-pabrik Israel memutuskan untuk tidak menunggu keputusan Uni Eropa dan akan memindahkan pabrik mereka pada awal tahun depan.

“Namun, perusahaan dan pabrik ini telah meningkatkan laju pergerakan markas mereka untuk menghindari keputusan Eropa,” katanya kepada Anadolu.

Menteri Ekonomi Palestina Abeer Odeh menyerukan kepada Uni Eropa dalam sebuah pernyataan pekan lalu untuk berhati-hati, mengatakan beberapa pabrik Israel melabeli produk mereka dengan menyatakan telah diproduksi di wilayah jajahan Israel padahal sebenarnya produk tersebut diproduksi di permukiman ilegal.

Menurut Federasi Industri Israel, ada sejumlah 600 pabrik Israel yang beroperasi di Tepi Barat, termasuk sejumlah perusahaan ekspor besar.

Federasi memperkirakan total nilai ekspor untuk produk yang dihasilkan permukiman ilegal dan diimpor ke Uni Eropa berkisar antara $ 300 hingga $ 400 juta per tahun dari total ekspor Israel ke negara Uni Eropa senilai $ 15 miliar.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0