Beirut, MINA – Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon merilis video serangan terhadap tiga pangkalan militer Israel yang terletak di bagian utara wilayah Palestina yang diduduki, di tengah laporan bahwa ribuan pemukim ilegal melarikan diri ke tempat penampungan.
Kelompok perlawanan yang mengeluarkan rekaman tersebut pada Senin (8/7), mengatakan bahwa operasi tersebut telah dilakukan sehari sebelumnya.
Hizbullah mengungkapkan, pangkalan-pangkalan yang menjadi sasaran adalah Ayelet, Meron, dan Nimra. Dia mengatakan, pos-pos terdepan telah dihantam dengan lebih dari seratus roket Katyusha.
Situs berita Amerika, Axios, melaporkan seorang warga negara AS terluka dalam serangan tersebut, mengutip pejabat Amerika.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Channel 12 milik rezim Israel mengidentifikasi orang yang terluka adalah warga Amerika, bukan pemukim Israel dengan kewarganegaraan ganda AS. Media itu juga mengatakan, operasi Hizbullah juga telah melukai beberapa orang lainnya.
Media Israel lainnya mengatakan, warga AS itu mengalami cedera parah dan serius.
Alasan kehadiran warga Amerika di barak militer tertutup tersebut masih belum diketahui, tambah Axios.
Perkembangan ini terjadi di tengah kerja sama intelijen yang erat antara Amerika Serikat dan rezim Israel yang meningkat di tengah serangan Tel Aviv yang sedang berlangsung di beberapa bidang regional.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sementara itu, jaringan televisi Lebanon Al Mayadeen melaporkan bahwa operasi Hizbullah telah menyebabkan sekitar 250.000 pemukim ilegal mengungsi ke tempat penampungan.
Rezim tersebut mulai melakukan serangan sporadis terhadap Lebanon setelah dimulainya perang genosida yang dilancarkan terhadap Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023. Serangan tersebut telah memicu baku tembak dengan Hizbullah.
Gerakan ini membalas agresi tersebut dengan menembakkan ratusan roket ke bagian utara wilayah pendudukan.
Tel Aviv juga berulang kali mengeluarkan ancaman untuk mengubah Lebanon menjadi wilayah Gaza kedua.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Bulan lalu, militer Israel mengatakan, mereka telah menyetujui rencana serangan terhadap negara tersebut, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa rezim tersebut mungkin mencoba mewujudkan ancaman tersebut.
Hizbullah berperang dalam dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer rezim Tel Aviv mundur secara memalukan dalam kedua perang tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara