Sanaa, MINA – Kelompok Houthi yang berkuasa di Sanaa, Yaman, pada Jumat (4/10) merilis sebuah rekaman serangan kapal nirawaknya yang meledakkan satu kapal tanker minyak di Laut Merah.
Kapal tanker bernama Cordelia Moon tersebut berbendera Panama yang diserang pada Selasa (1/10) lalu. Arab News melaporkan.
Dalam rekaman itu, sebuah ledakan besar terlihat di sisi kiri kapal, diikuti oleh gumpalan asap yang menyelimuti kapal tanker tersebut. Awak kapal melaporkan tidak ada cedera serius dan semua penumpang selamat.
Serangan tersebut dilaporkan terjadi sekitar 70 mil (110 km) dari kota pelabuhan Hodeidah di Yaman, yang dikuasai oleh Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) pimpinan Houthi.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Houthi kemudian mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang katanya melibatkan delapan rudal balistik dan bersayap, sebuah pesawat nirawak, dan sebuah kapal nirawak.
Angkatan Laut AS mengatakan bahwa kapten kapal di dekatnya melaporkan melihat empat “percikan” di air di sekitar Cordelia Moon, yang diyakini disebabkan oleh rudal yang diluncurkan ke kapal tanker tersebut tapi meleset dari sasarannya.
Meskipun Houthi menggambarkan Cordelia Moon sebagai kapal Inggris, kapal itu dikelola oleh perusahaan India bernama Margao Marine Solutions.
Sementara itu, firma keamanan Inggris Amber melaporkan bahwa kapal kedua, yang berlayar di bawah bendera Liberia, terkena rudal sekitar 97 mil laut di barat laut Hodeidah pada hari yang sama saat berlayar menuju Terusan Suez. Awak kapal juga melaporkan tidak ada cedera serius dan semua penumpang selamat.
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Kedua serangan itu menunjukkan kembalinya Houthi kepada penargetan pengiriman komersial setelah jeda singkat dalam operasinya.
Kelompok itu mulai menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut setelah invasi Israel ke Gaza tahun lalu.
Houthi juga telah meluncurkan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap Israel sejak dimulainya permusuhan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah