Istanbul, MINA – Ketua Ikatan Ulama Islam Internasional, Ahmad al-Raisuni mengatakan, normalisasi dengan penjajah Israel merupakan ketundukan kepada pihak pelaku kezaliman.
Ia menyerukan kepada segenap bangsa Arab dan dunia Islam untuk melawannya.
“Entitas zionis telah ditanam secara paksa dan zalim di negeri kaum muslimin dan di Palestina secara khusus lebih dari 70 tahun lalu, merupakan penderitaan terbesar yang belum ada solusinya sampai hari ini. Sejumlah pihak ada yang bermimpi untuk melupakannya, inilah yang disebut musuh zionis sebagai normalisasi dengan sejumlah Negara Arab dan dunia Islam,” katanya dalam pernyataan yang di rilis via Twitter, Rabu (19/8). Demikian dikutip palinfo.
“Normalisasi artinya mendapatkan sambutan, kehormatan, kerja sama dan aliansi, disusul dengan kerjasama ekonomi, media, kebudayaan dan pariwisata, dan hidup dengan tenang dan nyaman, di tengah orang yang dirampas tanahnya, negerinya, dan diusir seluruh warganya,” lanjutnya.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Ia menegaskan, penolakan terhadap normalisasi merupakan senjata terkuat yang berada di tangan bangsa Arab dan umat Islam.
Menurutnya, dakwah saat ini masih menolak upaya penerobosan dan inilah gambaran perbatasan dan kepentingan serta barisan kaum muslimin, upaya penerobosan yang ingin dilakukan musuh mulai mendapat respon dan jawaban dari sejumlah rezim penguasa Arab.
“Saya menantang penguasa manapun yang menyerukan untuk menerima normalisasi dan meminta pendapat kepada rakyatnya, apakah mereka menerima atau menolak?” ujarnya.
Otoritas Pendudukan Israel beberapa tahun lalu berupaya menembus sejumlah rezim Arab, meskipun secara umum masyarakat menolak normalisasi tersebut.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Normalisasi merupakan imbalan bagi penjajah, bagi pelaku kejahatan dan pencuri yang telah membunuh dan melakukan kejahatan, yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang muslim kecuali dia sudah keluar dari agamanya dan berkhianat kepada Allah, Rasulullah dan kaum mu’minin dan tidak akan diterima oleh seorang muslim untuk selamanya, yang cinta keadilan dan perdamaian, serta kehormatan manusia dan HAM.
Otoritas Pendudukan Israel tengah menuju kehancuran di tengah penolakan terhadap normalisasi, karena Israel berada di kawasan orang-orang yang membenci dan menolak berinteraksi dengannya yang meluas di sepanjang dunia Islam.
Bahkan meskipun mereka adalah penguasa, namun mereka terisolasi dari bangsa dan umatnya, maka tidak akan berdampak pada sikap umat yang menolak normalisasi.
Israel merupakan entitas asing yang ditanam secara paksa di dunia Arab dan Islam yang akan keluar dan terusir dari entitas tersebut.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Al-Raisuni menyebutkan, bukti terbesar akan hancurnya Israel adalah semua bangsa masih menolak akan keberadaannya, walaupun ada beberapa gelintir yang mengakuinya lewat normalisasi.
Eskalasi penolakan terhadap normalisasi makin meningkat di dunia Arab dan dunia Islam, sejak Amerika, UEA dan Israel menyatakan kesepakatan damai dan normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Abu Dhabi. (T/SR/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata