Yordan, 7 Jumadil Akhir 1436/27 Maret 2015 (MINA) – Komisi Para Sesepuh dari Ikhwanul Muslimin (IM) di Yordania mengumumkan, menarik kembali prakarsanya yang dimaksudkan untuk mengatasi krisis organisasi Islam tersebut di negara itu.
Pejabat senior kelompok, yang dikenal sebagai Komisi Para Sesepuh, Abdul Latif Arabiyat, menegaskan, prakarsa tersebut ditarik, dan menempatkan tanggung jawab penuh pada pimpinan IM di Yordania dari setiap dampak pada kepemimpinannya, demikian Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (Mina), Jumat.
Arabiyat merupakan salah satu dari 12 sesepuh yang mengusulkan solusi untuk menyusul terjadinya perpecahan dalam IM setelah pemberhentian beberapa orang pengurus inti, dengan tujuan untuk mendapatkan izin baru bagi IM dari Pemerintah Yordania, dengan menyatakan pemisahan penuh dari induk Ikhwanul Muslimin di Mesir, yang dijadikan organisasi terlarang oleh rezim militer yang berkuasa di sana.
Namun, para sesepuh IM menegaskan, gerakan ini memiliki “tanggung jawab” kepemimpinan dan ia bersama dengan semua anggota dari Komisi Sesepuh akan mempertahankannya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Meskipun kepemimpinan IM yang sekarang ini tidak dapat menangani masalah mendapatkan izin baru dengan cara yang benar,” tambahnya.
Sebelumnya para sesepuh mengusulkan perubahan pemimpin gerakan, tapi hal ini telah ditolak pekan lalu oleh Dewan Syura Ikhwanul Muslimin, kata Hammam.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin di Yordania, Mu’ath Khawaldeh mengatakan, gerakan ini bangga memiliki Komisi Para Sesepuh yang di dalamnya pemimpin senior dan mantan pejabat negara.
Komisi ini didirikan setelah pemberhentian sejumlah pemimpin Ikhwanul.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Setelah intervensi sesepuh ‘, mereka menolak itu diaktifkan kembali. Namun, mereka dipecat lagi bulan lalu setelah mereka membuat langkah untuk menerapkan aturan yang diinginkan pemerintah di Amman untuk izin baru. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama