Ankara, 12 Sya’ban 1436/30 Mei 2015 (MINA) – Pengangguran di kalangan warga Palestina meningkat 25 persen dibandingkan tahun lalu, sebuah laporan yang dirilis oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) memaparkan.
Laporan tahunan “Situasi pekerja dari wilayah Arab yang diduduki” ini, menyimpulkan, lebih dari seperempat warga Palestina yang menderita menjadi penganggur karena kemerosotan ekonomi Palestina dan merosotnya pasar tenaga kerja di Tepi Barat, termasuk Yerusalem. Anadolu Agency melaporkan seperti dikutip dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Menurut organisasi ini, perekonomian Palestina terkena dampak negatif akibat kekerasan, pendudukan Israel dan perluasan berkelanjutan permukiman ilegal Israel.
Proses perdamaian terhenti, ketegangan dan efek dari perang tahun lalu di Gaza, telah menyebabkan merosotnya perekonomian dan berdampak serius bagi tenaga kerja Palestina.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Laporan itu mengatakan, meningkatnya pengangguran di kalangan laki-laki muda adalah 40 persen sedangkan di antara perempuan 63 persen.
Dilaporkan pula, 80 persen dari penduduk Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan.
“Israel tidak mengizinkan pengembangan ekonomi Palestina yang layak dan produktif, yang bisa memberikan kesempatan yang cukup untuk adanya pekerjaan yang layak bagi warga Palestina. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, peluang kesempatan kerja akan terus menurun, ” kata.Guy Ryder, Direktur Umum ILO.
Ada 52.000 warga Palestina secara hukum bekerja di Israel serta 26.000 di pemukiman, menurut laporan tersebut. (T/Imt/P2)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)