Bogor, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yaksyallah Mansur meresmikan Perguruan Silat Ombak Sagara di Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Ahad (21/4).
Dalam tausiyahnya, Imaam Yakhsyallah menekankan perlunya beladiri untuk menjaga lima hal. Pertama adalah menjaga agama, kedua menjaga akal, ketiga menjaga jiwa, keempat menjaga keturunan dan kelima menjaga kehormatan.
Ia menambahkan, untuk menjaga agama, maka perlu kekuatan fisik, karena musuh-musuh Allah akan selalu berusaha mengganggu umat Islam dan itu tidak akan berhenti.
“Allah mengingatkan kita dengan menggunakan fi’il mudhari’, artinya yang akan datang. Maka jangan pernah berpikir musuh-musuh Allah akan berhenti dalam mengganggu umat Islam,” ujarnya.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Mereka akan terus mengganggu kita, dan puncak gangguan mereka adalah dengan kekuatan fisik hingga sampai peperangan. Maka kekuatan fisik sangat diperlukan bagi kita,” lanjutnya.
“Kemudian kekuatan jiwa, jiwa kita di mana-mana terancam, dan ini kita rasakan dalam kondisi fitnah yang masa saat ini terjadi. Tiap jiwa kita jangan merasa bebas oleh musuh-musuh Allah dan perlu kekuatan fisik yang membela diri,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, menjaga harta, itupun juga perlu kekuatan fisik harta yang kita bawa terancam dan diincar oleh orang, untuk mempertahankannya tidak cukup hanya berdoa tetapi kita juga berhak melawan. Kemudian untuk menjaga akal kita, apabila fisik kita sehat insya-Allah akal kita sehat sehingga perlu kebugaran fisik.”
Ia mengingatkan pentingnya belajar beladiri untuk menjaga kekuatan fisik. “Maka kami ucapkan selamat kepada Perguruan Silat Ombak Sagara, yang telah diresmikan dan kami berpesan kepada perguruan tersebut,” pesan Imaam Yakhsyallah.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
“Silat Ombak Sagara didirikan semata-mata ibadah kerena Allah. Jangan karena kebanggaan atau kesombongan karena kalau ini keluar dari niat ibadah. Karena manusia dan jin diciptakan oleh Allah hanyalah untuk beribadah kepada Allah.”
Sementara Ketua Perguruan Silat Ombak Sagara, Wahdini mengatakan, sejatinya perguruannya sudah mulai berjalan sejak tahun 2017 lalu. “Alhamdulillah, hingga tahun 2019 ini terus berjalan dan mempunyai beberapa orang murid.”
Perguruan Silat Ombak Sagara didirikan dari sebuah keinginan kuat untuk ikut beramal shalih terutama dalam bidang ribath (keamanan) dalam internal Jama’ah Muslimin (Hizbullah) secara khusus dan seluruh kaum muslimin secara umum.
Perguruan Silat Ombak Sagara ini, tergabung dalam beberapa perguruan silat seperti; Ciwanara, Cimande, Tasik, Merpati Putih, PSHT, Bangau Putih dan Gerak Rasa Cianjuran yang tergabung menjadi satu kesatuan. Sudah tentu, semua jenis silat itu akan tergabung menjadi satu nama Ombak Sagara.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Ke depan, tentu saja siapapun yang sudah belajar silat Ombak Sagara ini dan dianggap sudah lulus oleh gurunya, diharapkan bisa menyiapkan diri setiap saat jika diamanati untuk menjadi mengemban amanah-amanah penting dalam Al-Jama’ah ini, terutama terkait dengan masalah ukhuwah (ribath) dan pembebasan Masjid Al Aqsa. (L/R03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal