Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Yakhsyallah Mansur memberikan nasihat untuk semua ikhwan dalam rangka menyambut Taklim Pusat yang akan digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Lampung pada 27-28 April mendatang.
Dalam nasihatnya, yang disampaikan Imaam di Masjid An-Nubuwwah, Muhajirun, Lampung pada Selasa (9/4) atau 3 Sya’ban 1440H, Imaam menyampaikan tiga hal utama. Pertama, mengapa harus gembira dengan adanya Taklim Pusat (Takpus). Kedua, mengapa harus melaksanakan Takpus. Ketiga, kunci sukses Takpus.
- Mengapa Harus Gembira dengan Taklim Pusat?
Sebagai pembuka nasihatnya, Imaam membacakan QS. At-Taubah ayat ke-111 sebagai pokok bahasan, yang berisi tentang kegembiraan.
“Definisi gembira adalah satu perasaan senang ketika mendapatkan kabar baik atau menyenangkan. Kata “isytaro” bisa berarti menjual atau membeli, tetapi dalam ayat ini berarti membeli, yakni Allah sebagai pembeli. Dan diberikan janji dari Allah, yang menjadi beban untuk ditepati, yakni akan diberikan Jannah-Nya,” jelas Imaam.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Imaam mengatakan,untuk memudahkan dalam memahami ayat, adakalanya perlu mengetahui asbab nuzulnya. Menurut beberapa ulama, asbab nuzul ayat ini adalah peristiwa Bai’at Aqobah ke-2 (tsani au kubro).
Salah seorang dari peserta bai’at (penduduk Madinah) yakni ‘Abdullah bin Rowahah (wafat di Perang Mu’tah), menyatakan akan berbai’at tetapi bertanya dahulu tentang apa syaratnya. Maka dijawab oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : bahwa mereka menyembah Allah dengan tidak mempersekutukan-Nya, dan melindungi Rasulullah sebagaimana melindungi wanita-wanita dan anak-anak mereka sendiri.
‘Abdullah bin Rowahah menanyakan, “Lalu apa yang kami dapatkan?” Maka dijawab oleh Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bahwa mereka akan mendapatkan Jannah-Nya). Mereka mengatakan bahwa inilah jual-beli yang sangat menguntungkan, dan mereka tidak mau mengganti dan tidak ingin diganti. Mereka satu per-satu memegang tangan Rasulullah untuk menyatakan bai’atnya. Atas peristiwa inilah Allah Ta’ala turunkan QS.At-Taubah ayat 111.
Ibnu Katsir menjelaskan: mereka merasa gembira karena melaksanakan bai’at dan gembira karena menunaikan bai’at.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Jadi kita jangan gembira karena sudah berbai’at lalu lari tidak menunaikan bai’atnya, dengan alasan yang penting tidak mati jahiliyyah. Tapi kita baru bisa gembira karena sudah berbai’at dan menunaikan bai’at. Nah, Taklim Pusat ini adalah bagian dari pelaksanaan (menunaikan) bai’at. Alhamdulillah para ikhwan sudah berbai’at dan diberi sarana oleh Ulil Amri untuk mewujudkan bai’atnya berupa Taklim Pusat,” ujar Imaam.
- Mengapa Harus Melaksanakan Taklim Pusat?
Lima hal mengapa Taklim Pusat ini diadakan:
1). Sarana dakwah Khilafah. Melalui Takpus ini kita dakwahkan Khilafah. Alhamdulillah ada orang yang senang diundang, bahkan ada yang minta diundang. Diantaranya Gubernur DKI, Ulama Filipina, Ulama Palestina. Dengan melanjutkan kegiatan Takpus di masa Imaam Muhyiddin Hamidy rohimahullah ini, maka dakwah kita dapat sebesar seperti saat ini.
2). Menambah ilmu. Dari beberapa Ulama yang akan menyampaikan ceramahnya maka kita bertambah ilmu.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
3). Silaturrahim. Ikhwan-ikhwan banyak berkumpul dari mana-mana saling silaturrahim. Biasanya lebih mementingkan silaturrahim daripada taklim, maka perlu ada personil ukhuwwah yang mengingatkan agar selama taklim berlangsung, semua ikhwan berada di masjid dan mengikuti taklim.
4). Menjaga amal para pendahulu kita, agar jangan sampai berhenti, yaitu sebagai bagian dari birrul walidayn (melanjutkan amal kebaikan).
5). Sebagai sarana regenerasi, wahana latihan mengelola kegiatan yang besar. Regenerasi harus kita siapkan, walaupun semuanya di tangan Allah tapi kita usahakan, karena perjalanan Jama’ah ini masih panjang.
Imaam menambahkan bahwa ide ke depan, Takpus akan dibagi dua tempat dan dua waktu yang berbeda, agar lebih efektif pengelolaannya. Hal ini guna penyempurnaan pelaksanaan Takpus.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
“Jangan takut dan sedih kalau ada kekurangan, dengan kekurangan itulah nanti akan menuju kesempurnaan,” tambahnya.
- Kunci Sukses Takpus?
Kunci sukses didasarkan pada ayat yang paling sering kita baca, yakni basmalah. Dalam ayat basmalah “Bismillahirrahmanirrahim” setidaknya ada tiga hal yang dapat kita hayati, yakni ;
– “Bi” yang berarti “dengan”, yaitu bekerjasama. Kegagalan itu terjadi karena kerja sendiri, tidak mau bekerjasama.
– “ismillahi” yang berarti “semua dikerjakan karena Allah”. Semuanya kita kerjakan karena Allah semata, bukan karena yang lain, bukan karena ingin dipuji. Hal ini hendaknya menjadi pedoman amal kita, bukan hanya di Takpus, tapi dalam semua aktivitas keseharian kita.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung
– “arrohman arrohim” berarti mendahulukan kasih-sayang, yaitu keinginan untuk berbuat baik. Menjadi penghayatan diri kita, bagaimana agar semuanya menjadi baik, tidak saling menunggu atau mengandalkan ikhwan lain, tetapi kerjakan kebaikan. (AK/Ais/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah di Jakarta Utara