Makkah, 22 Jumadil Akhir 1436/11 April 2015 (MINA) – Imam dan khatib Masjidil Haram Sheikh Saud Al-Shoraim, Makkah, mengatakan Jumat (10/4), operasi militer Decisive Storm (Badai Ketegasan) terhadap pemberontak milisi Houthi di Yaman adalah “kewajiban bagi pembela tanah suci”.
Selain menyebutkan keberadaan Dua Masjid Suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, di Arab Saudi, Sheik Shoraim juga menyebut Yaman sebagai “negeri iman dan kebijaksanaan Islam”, Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
“Ketika pasukan tanah Dua Masjid Suci meluncurkan (operasi) Decisive Storm, kemarahan mereka berakar pada kearifan, kebijaksanaan dan kesabaran,” kata Sheikh Shoraim dalam khotbah shalat Jumat.
“Masyarakat yang cerdas tidak membedakan antara musuh-musuh internal dan eksternal. Bergerak defensif melawan musuh adalah tugas yang paling wajib bagi penguasa dan rakyat. Orang yang iri dan benci dengan penyerangan ini hanya akan menentang langkah yang diambil untuk menjamin keamanan,” kata Sheikh Shoraim.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Dia mengatakan, Ahlus Sunnah Wal Jamaah (umat Islam) yakin telah menunjuk seorang pemimpin (Raja Salman bin Abdulaziz) yang mengurus hak-hak mereka dan melindungi agama mereka, dan membela mereka dari musuh-musuh mereka.
Dia menegaskan, Operasi Decisive Storm pada dasarnya bertujuan melindungi tanah Dua Masjid Suci dari musuh-musuh Islam.
Sheikh menambahkan, musuh juga bertujuan untuk menghancurkan iman, nilai-nilai dan simbol-simbol suci Islam yang sesungguhnya.
“Ada beberapa orang yang tidak ingin (Operasi) Decisive Storm berhasil, karena dengki atau kebencian mereka,” katanya.
Kerajaan Arab Saudi telah memimpin koalisi militer dalam membombardir posisi-posisi dan logistik kelompok Houthi dan sekutunya di berbagai wilayah Yaman di saat pemberontak itu kian luas menguasai wilayah Yaman.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebelumnya, Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi meminta kepada Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Arab melakukan intervensi militer di Yaman untuk menyelamatkan pemerintahan dan rakyat Yaman dari milisi yang berpaham Syiah Zaidi. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama