Uttar Pradesh, India, MINA – Sebuah masjid bersejarah yang terletak di negara bagian Uttar Pradesh di India utara, dihancurkan pada hari Ahad (15/1) dengan alasan untuk “Pelebaran jalan”.
Mantan ketua Kerjasama Internasional Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Ashok Swain membagikan video masjid yang dibuldoser di akun Twitter resminya. India Shafaqna melaporkan.
Wartawan dan aktivis penentang Islamofobia CJ Werleman juga membagikan video tersebut, mengatakan Masjid itu telah dihancurkan oleh rezim Hindutva dengan dalih pelebaran jalan.
Platform non-partisan yang dikelola Jurnalis Saffron Diaries mencatat, menurut Amandemen ke-42 konstitusi India, “India adalah negara sekuler”, namun negara membuldoser sebuah masjid bersejarah.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Menurut Muslim Spaces, masjid yang dihancurkan adalah Masjid Shahi di Handia, Allahabad dan dibangun pada masa Sher Shah Suri.
Masjid itu dibongkar di hadapan Departemen Pekerjaan Umum untuk memperlebar Jalan GT, sementara masalah tersebut dilaporkan terdaftar pada 16 Januari di pengadilan yang lebih rendah.
Sebelumnya, Masjid Babri abad ke-16 di kota Ayodhya di India utara juga dirobohkan oleh kelompok garis keras Hindu, yang mengklaim situs tersebut adalah tempat kelahiran dewa mereka Ram.
Pakistan mengutuk pembangunan kuil Hindu yang sedang berlangsung di lokasi tersebut dan meminta New Delhi memastikan masjid bersejarah itu dibangun Kembali di situs aslinya, dan para penjahat yang bertanggung jawab atas kehancurannya diberikan hukuman sesuai.
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran
Baru-baru ini, pengadilan di Uttar Pradesh memerintahkan survei Masjid Shahi Idgah abad ke-17 di Mathura, 57 kilometer sebelah utara kota Agra, setelah kelompok Hindu sayap kanan mengklaim masjid tersebut dibangun di tempat kelahiran Dewa Krishna.
Pengadilan setempat di Mathura meminta Survei Arkeologi India untuk melakukan survei setelah 2 Januari. Laporan tersebut akan diserahkan setelah 20 Januari.
Narasi anti-Muslim menyebar di India karena upaya penuh dari pemerintah Partai Bharatiya Janata (BJP) Perdana Menteri Narendra Modi.
Ini dibuktikan dengan penghancuran hampir 500 masjid dan tempat suci di negara bagian Gujarat, India tanpa peradilan, menurut laporan Persatuan Rakyat untuk Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Kerajaan Saudi Sampaikan Pernyataan atas Perkembangan Terkini di Suriah
Bukti lebih lanjut dari gerakan anti-Muslim adalah hilangnya 650 masjid dengan berbagai ukuran di Amritsar, sesuai angka yang diperoleh dari Surinder Khochar, seorang peneliti India yang meneliti tempat-tempat keagamaan di India dan Pakistan.
Narasi anti-Muslim ini juga menyebabkan ribuan Muslim di negara bagian Uttarakhand di India menghadapi ancaman penggusuran dari rumah mereka.
Menteri Dalam Negeri Serikat, Amit Shah, telah berulang kali mengklaim dalam rapat umum, Muslim di India telah melakukan “jihad darat” dengan menduduki ruang yang dimaksudkan untuk umat Hindu dan bahwa BJP akan memberlakukan undang-undang mengakhiri jihad ini. (T/R7/RI-1)
Baca Juga: Qatar-AS Tanda Tangani Perjanjian Senilai $50 Juta untuk Pendidikan di Afghanistan
Mi’raj News Agency (MINA)