Indonesia Akan Bangun RS untuk Jamaah Haji Di Arab Saudi

Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Amaliah memimpin Rapat Panja dengan Sekjen dan Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes (Foto: kresno)
Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Amaliah memimpin Rapat Panja dengan Sekjen dan Kepala Pusat Kesehatan Haji, (Foto: kresno)

Jakarta, 25 Rabi’ul Akhir 1437/5 Februari 2016 (MINA) – Tahun ini Indonesia berencana akan membangun di Arab Saudi untuk mengoptimalkan layanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia.

Rencana ini disepakati dalam rapat Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji () Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Kesehatan RI pada Kamis (4/2), sebagaimana siaran pers DPR RI yang diterima Miraj News Agency.

Rapat Panja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Amaliah dengan Sekjen dan Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan menghsilkan kesepakatan antara lain, “Membangun Rumah Sakit dan di embarkasi sebagai upaya perbaikan layanan kesehatan yang sesuai dengan standar Kemenkes.”

Dalam rapat Panja yang membahas layanan kesehatan haji, Komisi VIII dan Kemenkes menginventarisir beberapa temuan dalam penyelenggaraan haji 2015 dan usulan peningkatan untuk tahun 2016.

Pembangunan RS di Arab Saudi sudah menjadi kebutuhan jemaah saat berhaji. Selama ini akses kesehatan yang tersentralisasi dalam bentuk fasiltas RS belum ada. Diharapkan, dengan adanya RS, jemaah yang sakit dan perlu rawat inap bisa segera dirujuk ke RS tersebut.

Pengadaan obat-obatan juga langsung diadakan di Arab Saudi dengan menempatkan petugas kesehatan di lokasi-lokasi ibadah haji. Bahkan, Panja juga telah mengusulkan adanya fasilitas kesehatan mobile, sehingga dapat memperluas akses layanan kesehatan.

Posko kesehatan juga segera ditambah sesuai peningkatan kuota haji Indonesia.

Pada kesemapatan yang sama, rapat Panja juga menginventarisir temuan soal layanan kesehatan selama penyelenggaran haji 2015. Jemaah haji kelompok usia 51-60 tahun ternyata persentasenya jadi yang tertinggi, yaitu 34 persen. Jemaah dengan risiko tertinggi mencapai 60,90 persen atau 95.210 orang. Penyakit risiko tinggi yang diderita jamaah paling banyak berupa hipertensi dan diabetes mellitus. (T/Rzk/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)