Jakarta, 12 Rabiul Akhir 1438/11 Januari 2017 (MINA) – The Australian National University (ANU) bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI memberikan beasiswa kepada para dosen atau pengajar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
“Beasiswa yang bertajuk program Partnership in Islamic Education Scholarship (PIES) ini, ditujukan bagi dosen yang sedang studi lanjut pasca sarjana, strata 3 (S3), dalam bentuk biaya penyelesaian penulisan disertasi,” kata Dirdiktis, Amsal Bakhtiar, dalam laman resmi Kemenag yang dikutip MINA, Rabu (11/1).
Pengumuman ini, ujarnya, ditujukan bagi dosen PTAI se-Indonesia kecuali dosen dari UIN Syarif Hidayatullah dan UIN Sunan Kalijaga.
“Persyaratan lain dari pengajuan beasiswa tersebut diantaranya adalah calon harus sudah menulis sebagian dari disertasinya, belum pernah studi ke luar negeri ke negara-negara berbahasa inggris, memiliki kemampuan bahasa inggris (menulis dan membaca) dan diprioritaskan keterwakilan kuota dosen perempuan sebanyak 50%,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Tujuan diadakannya program PIES ini adalah untuk merampungkan disertasi para dosen PTKI yang selama ini tak kunjung selesai. “Selain menyelesaikan disertasi, program beasiswa penulisan ini bermaksud meningkatkan keterampilan menulis khususnya dalam jurnal internasional. Pengetahuan tentang metode penelitian dan teori-teori pendidikan juga bisa didapatkan ketika berkunjung ke beberapa kampus di Australia,” katanya.
Mengenai jadwal (time line) PIES ini, Diktis membaginya dalam tujuh kegiatan. “Tahap pertama, Pendaftaran calon peserta beasiswa dilaksanakan pada 7-30 Januari 2017. Kedua, Penilaian proposal dan dokumen (1-5 Januari). Ketiga, pengumuman short listed candidate (7 Februari). Keempat, wawancara (pertengahan Februari). Kelima, pengumuman hasil (akhir Februari). Keenam, pelatihan bahasa dan budaya di IALF (Indonesia Australia Language Foundation) Jakarta (April-Juni), dan Ketujuh, keberangkatan ke Australia (Juli 2017),” ujarnya. (T/R09/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun