Indonesia Bantah Kesepakatan Rahasia Dengan Israel

 Juru Bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Armanatha Nasir. (Foto:MINA)
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Armanatha Nasir. (Foto:MINA)

Jakarta, 8 Jumadil Akhir 1437/17 Maret 2016 (MINA) – Pemerintah membantah melakukan kesepakatan rahasia dengan , termasuk melakukan kunjungan rahasia ke Al-Quds (Yerusalem) untuk bertemu dengan pejabat Israel.

“Tidak pernah ada pertemuan antara kemlu RI dengan Israel terkait kunjungan Menlu ke Ramallah. Tidak pernah ada pembahasan apalagi kesepakatan dengan Menlu RI mengenai kunjungan ke Jerusalem,” kata Jubir Kemlu Armanatha Nasir dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (17/3).

Armanatha yang akrab dipanggil Tata itu mengungkapkan bahwa selama ini Indonesia melakukan jalur diplomatik untuk mewujudkan Konsul Kehormatan di Ramallah .

“Pengaturan yang dilakukan melalui jalur diplomatik resmi sejak akhir Desember 2015 oleh Dubes RI Palestina di KBRI Amman dengan pihak Palestina dan Jordan adalah untuk Menlu RI menggunakan helikopter dari Amman ke Ramallah. Tidak lewat checkpoint daratan Israel,” ungkap Tata.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely, mengungkap adanya kontak rahasia antara Indonesia dan Israel mengenai kunjungan Menlu Retno ke Ramallah. Hotovely bahkan mengatakan ada pejabat Israel yang baru-baru ini melakukan kunjungan rahasia ke Indonesia.

Sebagaimana dilaporkan media Israel Haaretz, Tzipi menuduh Retno melanggar kesepakatan rahasia antara Indonesia-Israel. Israel mengatakan ada kesepakatan kunjungan pejabat negara ke negara masing-masing yang tidak dipenuhi Menlu Indonesia.

Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi sebagai komitmennya dalam membela Palestina. Namun, Indonesia dan Israel memiliki hubungan dagang, pariwisata, dan keamanan.

Menlu Indonesia sebelumya mendapat penolakan untuk memasuki Palestina guna melantik Konsulat Kehormatan Indonesia di Ramallah. Hal ini membuat pelantikan Maha Abu Shusheh dilakukan di KBRI di Amman, Yordania.

Tata menegaskan tujuan utama Menlu RI adalah ke Yordania dan Ramallah untuk melakukan pertemuan bilateral dan melantik konsulat kehormatan, dan itu semua sudah tercapai. Tidak pernah ada tujuan ke tempat lain.

“Memang sejak awal sudah disiapkan dua skenario, melantik konsul kehormatan di Amman dan di Ramallah. Bahkan kita juga siapkan skenario ketiga. Semua ini disiapkan agar apapun ulah Israel rencana melantik konhor tetap tercapai,” tambahnya.(L/R04/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.