Indonesia Dorong Penguatan Mediasi Negara OKI dalam Organisasi Internsional

New York, MINA – terus dorong peningkatan kerja sama antara (organisasi Kerja sama Islam) dengan organisasi internasional dan regional lainnya agar menjadi kunci dalam mengembangkan kemampuan mediasi negara OKI.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno  LP Marsudi pada pertemuan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Contact Group (CG) Friends of Mediation di sela-sela PBB ke-73 di New York.

Pengembangan kemampuan bagi negara OKI menjadi sangat penting di masa sekarang, dengan dinamika politik dan keamanan di kawasan. Demikian keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA, Rabu (26/9).

Dalam pertemuan terseut Menlu Retno menegaskan, Indonesia siap untuk bekerja sama dengan OKI untuk menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global melalui pengembangan culture of prevention yang memerlukan pembiasaan dalam membangun dialog

“Mencegah lebih baik dari mengobati, prevention is better than the cure” tegasnya.

Menlu Retno menjelaskan, dalam pembentukan grup ini perlu bersifat komplementer dengan inisiatif Indonesia terkait Contact Group on Peace and Conflict Resolution yang dinisiasi oleh Indonesia.

Contact grup ini juga perlu untuk saling melengkapi dengan mekanisme PBB  Group of Friends of Mediation (FoM) yang telah aktif memberikan sejumlah masukan mengenai peace building dan peace sustaining yang terkait dengan mediasi. Dalam kelompok tersebut, Indonesia telah aktif berpartisipasi sejak awal pendiriannya di tahun 2010.

Mediasi merupakan salah satu sarana untuk mengimplementasikan resolusi konflik. Upaya peningkatan kemampuan mediasi bagi negara OKI sejalan dengan inisiatif Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di sela-sela Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 tahun 2015 mengenai pembentuan OIC Contact Group on Peace and Conflict Resolution yang telah disahkan di KTT ke-13 OKI di Istanbul, Turki, tahun 2016.(R/R04/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)