Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INDONESIA DUKUNG SOLUSI DAMAI SENJATA KIMIA DI SURIAH

Admin - Selasa, 10 Desember 2013 - 15:17 WIB

Selasa, 10 Desember 2013 - 15:17 WIB

446 Views ㅤ

Foto: Kemlu RI

Jakarta, 7 Shafar 1435/10 Desember 2013 (MINA) – Indonesia menyampaikan dukungan penuh atas diadopsinya solusi damai untuk menghancurkan senjata kimia di Suriah serta apresiasi Indonesia terhadap perkembangan yang telah dicapai oleh Misi Gabungan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)–PBB.

Hal itu disampaikan Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag, Witjaksono Adji, pada Sidang ke-18 Konferensi Negara-Negara Pihak pada Konvensi Senjata Kimia (KSK), di Den Haag (6/12).

Dalam pernyataannya, Witjaksono Adji mengatakan, penghargaan kepada OPCW atas dianugerahkannya Nobel Perdamaian 2013 yang akan diberikan di Oslo pada Selasa (10/12) ini.

Penganugerahan tersebut merupakan catatan bersejarah bagi semua negara pihak atas peran penting KSK dalam meningkatkan perdamaian dan keamanan, laman resmi Kemlu yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Organisasi yang bermarkas di Den Haag ini didirikan untuk menerapkan pemberlakuan konvensi Senjata Kimia pada 1997, salah satu traktat perlucutan paling berhasil. Belakangan OPCW menerjunkan tim inspektur untuk melaksanakan pemusnahan senjata kimia di Suriah.

Berkaitan dengan universalisasi KSK di kawasan Asia Tenggara, Witjaksono juga mengusulkan kerjasama antara ASEAN dan OPCW perlu untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan pencapaian maksud dan tujuan KSK. 

Untuk memenuhi kebutuhan kawasan Asia Tenggara, khususnya di bidang keamanan nasional terhadap bahan kimia berbahaya, Witjaksono Adji melaporkan, suksesnya penyelenggaraanTable Top Exercise on the Preparedness of the States Parties for Consequence Management of a Major Chemical Incident  yang diselenggarakan bulan Agustus 2013 lalu di Jakarta. 

“Pelatihan ini penting guna melanjutkan perkembangan kerjasama di tingkat kawasan untuk menghadapi kesiapan tanggap darurat”.

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Witjaksono Adji juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk bekerjasama dengan negara anggota ASEAN dan Sekretariat Teknis OPCW guna mempertimbangkan kerjasama di bidang keselamatan dan keamanan kimia di kawasan Asia Tenggara. (T/P012/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia

Rekomendasi untuk Anda