Hal itu disampaikan Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kuasa Usaha ad interim Kedutaan Besar Republik Indonesia Den Haag, Witjaksono Adji, pada Sidang ke-18 Konferensi Negara-Negara Pihak pada Konvensi Senjata Kimia (KSK), di Den Haag (6/12).
Dalam pernyataannya, Witjaksono Adji mengatakan, penghargaan kepada OPCW atas dianugerahkannya Nobel Perdamaian 2013 yang akan diberikan di Oslo pada Selasa (10/12) ini.
Penganugerahan tersebut merupakan catatan bersejarah bagi semua negara pihak atas peran penting KSK dalam meningkatkan perdamaian dan keamanan, laman resmi Kemlu yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Organisasi yang bermarkas di Den Haag ini didirikan untuk menerapkan pemberlakuan konvensi Senjata Kimia pada 1997, salah satu traktat perlucutan paling berhasil. Belakangan OPCW menerjunkan tim inspektur untuk melaksanakan pemusnahan senjata kimia di Suriah.
Berkaitan dengan universalisasi KSK di kawasan Asia Tenggara, Witjaksono juga mengusulkan kerjasama antara ASEAN dan OPCW perlu untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan pencapaian maksud dan tujuan KSK.
Untuk memenuhi kebutuhan kawasan Asia Tenggara, khususnya di bidang keamanan nasional terhadap bahan kimia berbahaya, Witjaksono Adji melaporkan, suksesnya penyelenggaraanTable Top Exercise on the Preparedness of the States Parties for Consequence Management of a Major Chemical Incident yang diselenggarakan bulan Agustus 2013 lalu di Jakarta.
“Pelatihan ini penting guna melanjutkan perkembangan kerjasama di tingkat kawasan untuk menghadapi kesiapan tanggap darurat”.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Witjaksono Adji juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk bekerjasama dengan negara anggota ASEAN dan Sekretariat Teknis OPCW guna mempertimbangkan kerjasama di bidang keselamatan dan keamanan kimia di kawasan Asia Tenggara. (T/P012/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia