Jakarta, MINA – Indonesia dan Iran sepakat untuk mendukung perjuangan Palestina dan mengatasi krisis Afghanistan
Demikian pernyataan pers berama, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).
“Kita membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan, dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam bidang ekonomi, Indonesia dan Iran menandatangani persetujuan perdagangan preferensial atau preferential trade agreement (PTA). Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan diperlihatkan di hadapan kedua presiden.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Kedua belah pihak menandatangani perjanjian perdagangan preferensial senilai $20 miliar untuk meningkatkan perdagangan, dan hubungan bisnis antara kedua negara.
Presiden Jokowi dan Presiden Raisi juga menjajaki pembentukan kesepakatan antarbisnis atau B2B, investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan solusi untuk investasi sektor migas.
“Terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Presiden Iran dalam pernyataannya menyampaikan salam hormat kepada rakyat Indonesia dan penghargaan atas undangan Presiden Jokowi. Ia senang berada di Indonesia yang dianggap sebagai negara sahabat dan saudara.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Saya berharap dengan adanya hubungan baik antara kami dan Indonesia dapat diambil langkah-langkah menuju perluasan hubungan antara kedua negara,” ujar Raisi. (T/R6/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?