Indonesia Jadi Tamu Kehormatan di Festival Janadriyah, Riyadh

Riyadh, MINA – Indonesia menjadi tamu kehormatan di ke-33 di Riyadh, Arab Saudi,  yang berlangsung sejak 20 Desember 2018 hingga 9 Januari 2019.

Paviliun Indonesia dipadati pengunjung yang tertarik mengenal , antara lain pembuatan keramik, pembuatan tenun Lombok, kerajinan Sulam Tapis dari Lampung, batik tulis Yogyakarta, pembuatan sketsa wajah, ramuan jamu, dan permainan tradisional.

Kemudian di panggung pertunjukan antara lain menampilkan Tari Saman, Tari Zapin, Rampak Gendang, dan Dangdut Thillung dari Yogyakarta.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atdikbud KBRI) di Riyadh, Ahmad Ubaedillah mengatakan, kehadiran Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33 tergolong sukses.

Hal ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang memadati Paviliun Indonesia, maupun yang menonton pertunjukan seni di panggung luar paviliun.

“Bisa saya katakan secara subjektif kalau ini lebih ramai dibanding (Festival Janadriyah) tahun lalu. Malam Jumat, malam Sabtu, weekend-nya orang Saudi ini menjadi yang dinanti,” ujar Ahmad di Paviliun Indonesia, di Festival Janadriyah, Riyadh, Arab Saudi, Senin (7/1).

“Bahkan paviliun kita ini ditunggu-tunggu. Sebelum buka saja mereka sudah menunggu penampilan dari performer kita. Luar biasa mereka antusiasnya,” sambungnya.

Ia menuturkan, kesempatan menjadi tamu kehormatan di Festival Janadriyah merupakan hal yang luar biasa. Indonesia ditunjuk sebagai tamu kehormatan dalam festival ini melalui Dekrit Raja Salman pada September 2018.

Tema yang diangkat Indonesia adalah Unity in Diversity for Strengthening Moderation and Global Peace.  Ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tamu kehormatan (guest of Honor/dhoif al-syarof) di Festival Janadriyah.

Sebelumnya, Rusia, Prancis, Jepang, Jerman, hingga India, pernah diberi kesempatan sebagai tamu kehormatan. Paviliun Indonesia di Festival Janadriyah memamerkan kekayaan budaya dan sejarah dalam area seluas 2.500 meter persegi.

Ia menambahkan, Indonesia juga mengenalkan Batik Tulis khas Yogyakarta dan Batik Rajah dari Magelang. Di stan Batik Rajah, pengunjung bisa mendapatkan kaligrafi namanya yang dibuat dengan seni batik tulis di atas sehelai kain katun.

Deena, salah seorang pengunjung yang mengantre di stan Batik Rajah mengatakan tertarik dengan kaligrafi batik karena merupakan hasil kerajinan tangan yang indah. Ia pun tertarik dengan budaya Indonesia.

“Saya ingin berkunjung ke Indonesia. Insyaallah,” tuturnya. (R/R05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.