Ankara, 9 Jumadil Awwal 1437/17 Februari 2016 (MINA) – Pemerintah Republik Indonesia mengutuk peristiwa serangan teror yang terjadi di Merasim Sokak, Ankara, pada 17 Februari 2016, pukul 18.31 waktu setempat (23.31 WIB).
Dalam sebuah keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kementrian Luar Negeri menyampaikan simpati kepada Pemerintah dan rakyat Turki, serta belasungkawa kepada keluarga korban ledakan seraya mengharapkan agar korban luka-luka dapat segera pulih.
Hingga siaran ini diturunkan, ledakan tersebut telah menyebabkan 28 korban jiwa dan 61 orang luka-luka. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Sejauh ini diketahui tidak terdapat WNI yang menjadi korban insiden tersebut. Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Kementerian Luar Negeri menghimbau WNI yang berada di Turki untuk mematuhi pengaturan otoritas kemanan setempat, dan menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.
KBRI Ankara membuka layanan informasi dan hotline pada nomor +905321352298.
Sebelumnya pada bulan Oktober tahun lalu, sebanyak 103 orang tewas dalam ledakan bom bunuh diri. Dan saat itu merupakan serangan paling berdarah dalam sejarah Turki. (L/R04/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina