Jakarta, MINA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima Audiensi Prof. Mohd. Roslan bin Mohd Noor dari University of Malaya dan rombongan, dalam rangka menjajaki kerjasama program Moderasi Beragama di kedua negara.
“Sebagaimana hasil pertemuan PM Malaysia dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Info dari Bapak Presiden Jokowi, Indonesia-Malaysia agar membentuk program sinergi dalam penguatan Moderasi Beragama,” kata Menag Yaqut, di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
“Bapak Presiden Jokowi menginginkan ada semacam task force untuk mengerjakan program Moderasi Beragama. Ke depan kita akan banyak bertemu untuk mem-follow up terkait hal ini,” ujarnya.
Berbicara Moderasi Beragama, ia menyampaikan Indonesia ingin berbagi pengalaman dengan Malaysia. Malaysia juga berpengalaman dalam mengelola kehidupan keagamaan dan kerukunan umat beragama.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Senada dengan Menag Yaqut, Dirjen Pendis, M Ali Ramdhani juga mendukung program kerja sama Moderasi Beragama Indonesia-Malaysia, utamanya di bidang pendidikan, seperti di University Malaya.
“UM the best University. Kita harus lebih banyak membicarakan kerja sama Indonesia-Malaysia dalam hal pengembangan pendidikan Moderasi Beragama,” katanya.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam, M Adib menyampaikan, banyak peluang kerja sama Indonesia-Malaysia yang bisa dijalankan. Misalnya, program imam masjid, penyebaran paham keagamaan, dan lainnya.
Tampak hadir staf khusus Menag Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme, dan Hubungan Kelembagaan antar Kementerian/Lembaga dan Pesantren, Mohammad Nuruzzaman. (R/RS2/P2)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)