Indonesia Paparkan Solusi Keluar dari Isu Terorisme Pada Sidang OKI

Mali, 2 Jumadil Awwal 1438/30 Januari 2017 (MINA) – Ketua Delegasi Indonesia pada Sidang OKI ke 12 di Afrika Barat, Fahri Hamzah memaparkan sebuah solusi bagi dunia Islam agar negara-negara Islam segera keluar dari peta isu-isu lama terkait keamanan dan terorisme.

“Dunia Islam dalam dua dekade terakhir terus disibukkan oleh isu dan bisnis keamanan dunia. Isu keamanan ini adalah bisinis Negara-negara maju, itulah cara terakhir bagi kapitalisme untuk bertahan dengan cara menebar kecemasan, padahal di belakang itu mereka menjual senjata,” kata Fahri.

Dalam sidang yang diselenggarakan pada 21 hingga 29 Januari itu, Fahri mengingatkan bahwa umat Islam disibukkan dengan isu keamanan sampai tak sempat mengurus manusia dan peradaban. Peradaban Islam mundur dan hancur di mana-mana, demikian siaran pers Parlementaria yang diterima MINA.

“Saatnya kini dunia Islam bangkit membangun manusia, membangun ekonomi, mencerdaskan kembali masyarakat dengan membangun sekolah-sekolah terbaik. Pertemuan negara-negara Islam harusnya kita jadikan sebagai ruang untuk membangun blok ekonomi baru dunia,” ujar Fahri yang juga sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Lebih jauh, Fahri meminta Negara-negara Islam untuk berhenti mengikuti isu yang disuarakan orang lain.

“Kita harus berhenti menari dengan irama yang diatur orang lain, kita harus kembali kepada kepercayaan diri pada narasi dan pesan dasar Islam, yaitu salam atau perdamaian” kata Fahri.

Fahri melanjutkan, Islam tidak saja berarti pesan damai tetapi Nabi Muhammad juga membawa metode resolusi konflik yang dipraktekkan di Makkah kepada suku-suku yang sangat kental kesukuannya.

Pidato Fahri Hamzah tersebut mendapat sambutan meriah dari peserta sidang, diantaranya khusus menyampaikan pujian adalah Wakil Ketua Majlis Syuro Arab Saudi Dr. Mohammad Amin Ahmad Al-Jefri.

Al-Jefri menyampaikan khusus dalam pertemuan bilateral Parlemen Arab Saudi dan Parlemen Indonesia. Selain bertemu Parlemen Arab Saudi, Fahri Hamzah juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Parlemen Irak, Turki, dan tuan rumah Mali. (T/R06/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)