INDONESIA PIMPIN FORUM BISNIS NEGARA-NEGARA DI SAMUDERA HINDIA

ioraJakarta, 5 Muharram 1437/21 Oktober 2015 (MINA) – Kementerian Luar Negeri () dan Kamar Dagang dan Industri  () menyelenggarakan Pertemuan ke-21 Indian Ocean Rim Business Forum () di , Jakarta pada 20 Oktober 2015. Acara tersebut merupakan salah satu pertemuan dari rangkaian Pertemuan ke-15Council of Ministers Meeting (COM) Indian Ocean Rim Association () di Padang dan Jakarta pada 20-23 Oktober 2015.

Pertemuan dihadiri oleh delegasi dari 10 negara anggota IORA yaitu Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Malaysia, Madagascar, Oman dan Thailand, Kemlu RI dalam sebuah pernyataan yang diterima MINA melaporkan.

Pada pertemuan tersebut, KADIN menerima peran dan posisi barunya sebagai Ketua IORBF dari KADIN Australia hingga tahun 2017. Keketuaan KADIN di IORBF merupakan bagian dari posisi dan peran Indonesia sebagai Ketua IORA 2015-2017.

Salah satu prioritas Indonesia sebagai Ketua IORA adalah mendorong kerja sama bisnis di antara kalangan usaha.

, , menekankan pentingnya keamanan di jalur perdagangan laut, manajemen perikanan, pengembangan perdagangan dan investasi, dan pengembangan pariwisata di kawasan.

“Kalangan bisnis harus dapat mengambil perannya yang lebih besar lagi dalam menentukan arah dan membentuk masa depan kerja sama bisnis di kawasan Samudera Hindia,” jelas Suryo.

Untuk itu, pada Pertemuan IORBF di Jakarta, KADIN Indonesia mengundang KADIN dari seluruh negara anggota dan mitra wicara IORA untuk dapat berpartisipasi.

Selain itu, KADIN mengusung tema kerja sama bisnis di bidang maritim, perikanan dan aspek pembiayaannya. Tema tersebut tidak hanya sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia, namun juga sejalan dengan kepentingan kalangan usaha di negara-negara IORA.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto menambahkan bahwa aspek pembiayaan sangat penting untuk diberikan perhatian. Hal tersebut mengingat pengembangan bisnis di bidang kelautan tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan pembiayaan yang memadai.

Kemlu mendukung penuh upaya pelibatan lebih intensif pelaku usaha dari negara anggota dan mitra wicara IORA pada IORBF. Diharapkan keterlibatan pelaku usaha tersebut dapat mendorong munculnya berbagai inisiatif murni dari kalangan pelaku usaha untuk pengembangan kegiatan perekonomian di kawasan.

Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Narmoko Prasmadji, dalam sambutannya menyampaikan mengenai perlunya penanganan IUU fishing di kawasan. Bagi Indonesia, aktifitas IUU fishingberkontribusi kerugian negara diperkirakan antara 2-5 miliar US dolar.

Hasil dari Pertemuan IORBF akan disampaikan KADIN Indonesia kepada para pejabat tinggi negara-negara anggota IORA pada Pertemuan ke-17 Committee of Senior Officials (CSO) di Padang pada 22 Oktober 2015.

Negara anggota IORA, yaitu: Australia, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India, Bangladesh, Iran, UniEmirat Arab, Oman, Yaman, Mauritius, Seychelles, Uni Comoros, Madagaskar, Tanzania, Kenya, Mozambik dan Afrika Selatan. Adapun negara mitra wicara IORA terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Mesir, RRT dan Jepang.(L/R04/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0